SEKITAR KITA

Jika Ada Kegiatan yang Melanggar Prokes, Polisi Akan Tindak Tegas

Diterbitkan

-

Wali kota Malang Drs H Sutiaji dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol dr Leonardus. (ist)

Memontum Kota Malang – Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH, menegaskan kembali bahwa akan melakukan tindakan tegas jika ada kegiatan yang melanggar Protokol kesehatan (Prokes) di Kota Malang.

Hal ini dikarenakan penyebaran Covid-19 terus meningkat dan Kota Malang kembali ke zona merah. “Ini untuk pencegahan meluasnya Covid-19. Operasi Yustisi terus kita lakukan secara serentak. Setiap hari kami melakukan 5 kali operasi Yustisi,” ujar Kombes Pol Dr Leonardus.

Pihaknya juga berpesan agar masyarakat tidak mengadakan acara yang mengundang kerumunan di malam pergantian tahun. Pihaknya mempersiapkan 3 Pos Pengemanan dan 2 Pos Pelayanan. Masing-masing pos dibekali alat rapid test.

“Jika ada kerumunan khususnya di pergantian tahun, akan kami bubarkan. Kami tidak ingin ambil resiko. Patuhi protokol kesegatan selalu pakai masker, jaga jarak hindari kerumunan, mencuci tangan menggunakan sabun,” ujar Kombes Pol Leonardus usai Gelar Pasukan Ops Lilin Semeru 2020 di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (21/12/2020) pagi.

Advertisement

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menjadi Inspektur Upacara dalam apel Gelar Pasukan Ops Lilin Semeru 2020 ini.

Pihaknya membacakan sambutan Kapolri. “Beragam kegiatan penting di bulan Desember 2020. Mulai perayaan Hari Natal, Tahun Baru serta pelaksanaan protokol kesehatan di momen liburan. Antisipasi terorisme, radikalisme menjadi perhatian semuanya, termasuk tidak kriminal. Perlu mendapat perhatian juga tindak kejahatan lainnya seperti narkotika, pesta Miras, Vandalisme hingga Curat, Curas dan Curanmor” ujar Sutiaji.

Sementara itu usai gelar pasukan, Sutiaji sempat disinggung terkait membludaknya pengunjung wisata di Kota Malang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Sutiaji menjelaskan adanya wacana rapid tes antigen.

“Ada wacana rapid test antigen. Kami masih koordinasi dengan propinsi Jawa Timur. Karena, kami juga belum ada kesepakatan dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang. Wacana rapid antigen muncul, karena Kota Malang bisa jadi kedatangan banyak wisatawan. Sebab liburan sebelumnya telah mengakibatkan peningkatan penyebaran Covid-19. Selalu tertib dalam protokol kesehatan. Memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujar Sutiaji. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas