Kota Malang

Jembatan Kaca Penghubung Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi Kota Malang Segera Dibuka

Diterbitkan

-

BUKA: Jembatan Kaca Penghubung antara Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Usai dilakukan perbaikan, jembatan kaca penghubung antara Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi Kota Malang, akan segera dibuka pada pekan depan.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyampaikan jika saat ini masih diperlukan waktu untuk pengeringan dan penguatan pasca dilakukan perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Senin (07/11/2023) lalu. Begitu siap, maka akan dibuka kembali.

“Proses perbaikan jembatan kacanya alhamdulillah sudah selesai dan sudah diperbaiki oleh DPUPRPKP. Tetapi informasi dari Pak Kadis DPUPRPKP barusan, itu masih butuh pengeringan dua sampai tiga hari ini. Sehingga, insyaallah minggu depan sudah bisa dibuka lagi,” kata Baihaqi, Rabu (08/11/2023) tadi.

Ditambahkannya, bahwa selama penutupan akses jembatan kaca, yang kurang lebih berlangsung selama dua pekan ini, tidak membawa dampak terhadap kunjungan wisatawan. Itu karena, wisatawan yang datang hanya diarahkan untuk tidak melewati jembatan kaca tersebut.

Advertisement

Baca juga :

“Untuk kontruksi lain aman dan tidak ada masalah. Jadi, nanti saat berkunjung ke Kampung Tridi dan Kampung Warna-warni, itu aman dan tidak ada masalah,” katanya.

Untuk menjaga jembatan kaca tersebut, ujarnya, ke depan pihaknya akan selalu melakukan koordinasi bersama dengan warga yang ada di sekitar kampung tersebut. Sebab, konsep dari destinasi wisata itu menurutnya memang harus menuju Desa Wisata Cerdas Mandiri Sejahtera (Dewi Cemara).

“Tentu kita akan terus koordinasi dengan perangkat daerah dan dengan DPUPRPKP. Kemudian, melakukan monitoring dan evaluasi (monev), sehingga kalau butuh pemeliharaan dan segala macam, bisa diprediksi dari awal. Kita juga tidak ada tim khusus untuk itu, tapi sudah menjadi kewajiban kita untuk melakukan monev. Yang terlibat ya ada Pokdarwis, masyarakat, semua stakeholder yang terlibat,” jelas Baihaqi. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas