Kota Malang

Jelang Purna Tugas, Pasangan SAE Kunjungi para Mantan Wali Kota Malang Terdahulu

Diterbitkan

-

SILATURAHMI: Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, saat mengunjungi rumah mantan Wali Kota Malang Ke-14, Kolonel Inf Suyitno bersama jajaran OPD. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Sebelum purna tugas dari jabatannya, Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, serta Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso dan jajaran Kepala Perangkat Daerah Kota Malang, melakukan silaturahmi ke kediaman para mantan Wali Kota Malang, Kamis (14/09/2023) tadi.

Dalam rute kunjungan pasangan Wali Kota dan Wawali yang saat Pilkada lalu memakai slogan ‘SAE’, pertama rombongan menuju kediaman mantan Wali Kota Malang Ke-10, Kolonel Soegiyono, kemudian menuju kediaman mantan Wali Kota Malang Ke-14, Kolonel Inf Suyitno dan mantan Wali Kota Malang Ke-15, Peni Suparto. “Sebenarnya, hari ini juga ke kediaman Bu Soesamto. Namun, atas pertimbangan keluarga, karena kondisi beliau sakit dan kata dokter tidak boleh menerima tamu, maka tidak terjadwal. Kalau Abah Anton, itu karena posisi beliau masih di luar kota, maka juga tidak terjadwal. Sebelumnya, sudah kita lakukan komunikasi kepada beliau-beliau,” kata Wali Kota Sutiaji, saat memberikan sambutan di kediaman mantan Wali Kota Malang Ke-14, di Jalan Sigura-gura Barat.

Pria yang menduduki kursi N1 tersebut menyampaikan, jika kegiatan silaturahmi tersebut dilakukan untuk menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama lima tahun menjabat. “Kegiatan silaturahmi hari ini, itu sama seperti yang telah kita lakukan dahulu. Di tahun 2018/2019, itu melakukan kunjungan untuk meminta saran dan masukan kepada orang tua kita. Karena kurang 10 hari lagi saya bersama Pak Wawali purna, maka saya juga maturkan beberapa hal yang sudah kami lakukan selama lima tahun ini,” ujarnya.

Tentu, pihaknya juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para pendahulu (mantan Wali Kota Malang) yang menurutnya telah memberikan contoh dan keteladanan. Sehingga, Kota Malang bisa berkembang seperti saat ini.

Advertisement

Baca juga:

“Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada beliau yang telah memberi contoh dan memberi keteladanan kepada kami yang itu kemarin kami teruskan dalam jeda waktu lima tahun. Program dari beliau kita teruskan, nah sekaligus kami juga meminta maaf manakala dalam lima tahun ini tidak sesuai mimpi beliau, maka kami mohon maaf. Ke depan mudah-mudahan beliau diberi kesehatan dan bisa membimbing kita semua,” tuturnya.

Kemudian, Wali Kota Sutiaji juga mengatakan jika silaturahmi dilakukan bersama Kepala Perangkat Daerah tersebut untuk membiasakan dan menghormati pada orang tua. Tentunya, ini menjadi budaya dan keharusan semua untuk saling menghormati.

“Karena namanya kepala daerah tidak bisa berjalan sendiri dan harus dibantu dengan kepala dinas. Kemudian juga membiasakan dan menghormati pada orang tua yang harus dimulai dari diri kita, beliau beliau ini kan orang tua kita, pemimpin kita. Maka ini budaya silaturahim, menghormati, itu menjadi keharusan kita semua,” lanjutnya.

Advertisement

Sementara itu, mantan Wali Kota Malang periode 1998-2003, Kolonel Inf Suyitno, mengapresiasi kinerja kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Menurutnya selama lima tahun kinerjanya sudah bagus dan tidak ada masalah.

“Selama lima tahun ini berjalan aman, lancar dan saya kira tidak ada masalah yang gonjang ganjing seperti di daerah lain. Akan tetapi semakin hari nantinya harus semakin maju, mengikuti perkembangan,” kata Suyitno.

Lebih lanjut, pihaknya juga berharap bahwa masyarakat Kota Malang bisa membantu setiap program yang dilakukan oleh Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang. Sebab, menurutnya setiap kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah tentu untuk kebaikan masyarakat.

“Karena cuaca saat ini semakin hari makin panas, maka perlu adanya peredam seperti pepohonan. Kemudian juga persoalan Pasar Blimbing, karena di sana menjadi atensi. Menurut saya bagaimana kalau mereka diajak berbicara. Yang saya dengar sedikit, penghuni pasar belum ada kesetujuan kendala. Mudah-mudahan kedepan ada rembukan, ada kesepakatan terkait pengelola. Kalau tujuan untuk kebaikan kenapa tidak, karena itu kan juga untuk anak cucu nya nanti. Masa mau seperti itu terus,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas