Kota Malang

Jelang Pemilu, KPU Kota Malang Libatkan 85 Pekerja Lakukan Pelipatan dan Sortir Surat Suara

Diterbitkan

-

LIPAT: Suasana saat pekerja melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara di Gudang KPU Kota Malang. (memontim.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang mulai melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara, di Gudang KPU Kota Malang, Jalan Tenaga Baru, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (04/01/2023) tadi.

Ketua KPU Kota Malang, Aminah Asminingtyas, menyampaikan jika pelipatan dan penyortiran itu untuk surat suara DPRD Kabupaten dan Kota Malang. Untuk jumlah nya sendiri menurutnya sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara keseluruhan di Kota Malang.

“Untuk yang dilipat hari ini itu sesuai dengan semua surat suara sesuai jumlah Dapilnya ditambah Pemungutan Suara Ulang (PSU) nya. PSU nya itu masih disimpan di kabupaten dan kota jadi digunakan nanti seandainya ada PSU. Secara keseluruhan jumlah DPT Kota Malang itu ada 651.748 ditambah dua persen, dimana dua persen itu jumlah DPT per TPS,” jelas Aminah.

Kemudian, ditambahkan jika dalam pekerjaan tersebut melibatkan sebanyak 85 pekerja. Di mana mereka dibayar sesuai dengan jumlah lipatan per lembar yaitu Rp 422 rupiah.

Advertisement

“Ini tadi dimulai dari pukul 07.00 WIB pagi berakhir pukul 22.00 WIB. Hitungannya itu sebetulnya per 8 jam per hari, cuma kemarin hitungan dari penyedia hitungannya per lembar. Jadi mereka borongan dan mereka ini pekerja terampil dari percetakan,” ucapnya.

Baca juga :

Pihaknya menargetkan pekerjaan tersebut dapat terselesaikan pada awal Februari mendatang dan bisa sampai ke TPS paling lambat H-1 pemilihan. Sampai saat ini menurutnya juga belum ditemui adanya kendala.

“Sampai sekarang belum ada, lancar-lancar saja. Tapi ini juga belum sampul dan belum formulir, paling rawan itu formulir C Hasil (KWK),” tambahnya.

Advertisement

Sementara itu, salah satu pekerja, Ima, menyampaikan jika pihaknya sudah dua minggu meninggalkan rumah untuk melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara. Di mana tiga hari sebelumnya melakukan di Nganjuk, kemudian saat ini di Kota Malang.

“Hampir dua minggu sudah meninggalkan rumah. Kemarin sudah di Nganjuk, sekarang di sini mungkin tiga harian, setelah itu pindah ke Tulungagung baru ke Bojonegoro, untuk KPU semua. Ini kan kejar kejar-kejaran ini, tidak bisa santai. Nanti juga kalau ada waktu mau ke Jakarta atau Palembang,” ucap Ima.

Perempuan Asal Lumajang ini juga menyampaikan jika dalam satu hari melipat enam sampai tujuh kardus. Di mana satu kardus itu ada 500 surat suara. Saat disinggung mengenai upah pelipatan menurutnya juga sudah sesuai.

“Namanya pingin kerja, jadi ya sudah sesuai lah. Kita juga tidak tahu butuh berapa lama, kan surat suara per wilayah itu beda-beda. Kalau banyak ya selesainya lama, kalau sedikit ya singkat waktunya,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas