Pendidikan
Jelang Pembelajaran Tatap Muka Juli, Ini Persiapan dan Saran Dikbud Malang
Memontum Kota Malang – Pemerintah Pusat melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, menargetkan sekolah tatap muka bakal dibuka pada Juli 2021.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, menyatakan bahwa berkaitan dengan persiapan itu, pihaknya sudah mengatur untuk sarana prasarana (Sarpras) di Sekolah.
Diantaranya seperti diungkap oleh Sekretaris Dikbud Kota Malang, Siti Ratnawati, dengan memberikan wastafel tiap sekolah wilayah kerja Dikbud Kota Malang, baik negeri dan swasta.
“Walau pun di sekolah juga sudah menyiapkan, tapi untuk TK, SD dan SMP semuanya, kita beri washtafel masing-masing dua. Lalu, sosialisasi protokol kesehatan sudah kita lakukan di semua sekolah,” jelasnya, Rabu (03/03) tadi.
Dikbud juga memberikan thermo-gun ke masing-masing sekolah, berdasarkan ruang belajar kelas. Wanita yang akrab disapa Ratna itu berharap, dengan banyaknya alat tersebut, bisa mempercepat pengecekan suhu.
Bahkan dirinya mengatakan bahwa ada penerapan nomor letak duduk siswa. Dimana per meja akan diberi nomor dan siswa tidak boleh berpindah duduk. Bahkan tidak hanya itu, dirinya menambahkan untuk kantin sekolah, sementara tidak diperbolehkan buka.
“Anak-anak diharapkan membawa bekal dari rumah masing-masing. Nanti ada sesi waktu makan dan dilarang juga sharing makanan ke sesama temannya. Sekarang kita anjurkan beberapa hal itu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ratna menambahkan, peran orang tua diharapkan turut membantu, dalam pembelajaran tatap muka nanti. Salah satunya, dengan mengantar jemput anak selama pembelajaran dimulai.
“Kita mengharap juga bantuan dari orang tua siswa untuk antar jemput sendiri anaknya. Kita khawatirkan, mohon maaf, kalau nanti memakai kendaraan umum. Jadi kita menyadarkan kepada orang tua untuk lebih peduli ke putra-putrinya,” bebernya.
Meski begitu pihaknya belum bisa mengungkapkan presentase tatap muka berapa persen. “Wacana kita 50 persen yang masuk, 50 persen daring. Tapi untuk kedepan kalau benar-benar realisasi pada bulan Juli kita belum bisa mengatur itu. Apakah 30 persen , 25 persen, atau 50 persen. Itu kita belum karena masih akan menunggu aturan lebih lanjut dari pusat,” paparnya.
BACA JUGA: UN Dihapus, Disdikbud Kota Malang Upayakan Kriteria Kelulusan Siswa
Wali Kota Malang, Sutiaji, sebelumnya telah mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan simulasi terkait tatap muka.
“Kita ada rambu-rambu dari Pemerintah Pusat, nanti kita lihat lebih lanjut. Maka dalam waktu dekat Kota Malang harus simulasi lagi,” ungkapnya.
Menurut orang nomer satu di Kota Malang ini, simulasi protokol kesehatan dan kesiapan sarana prasarana (Sarpras) harus benar-benar diperhatikan.
“Kasus mulai ada penurunan dengan PPKM Skala Mikro dan kedisplinan orang sudah mulai terjaga dengan baik. Lalu rencananya dari pusat sudah mulai ada rambu-rambu untuk persiapan tatap muka. Jadi mau tidak mau akan kita siapkan, simulasi dan persiapan Sarpras,” tambahnya. (cw1/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED