Kota Malang
Jelang Imlek, Omzet Penjual Dupa di Kota Malang Belum Naik Signifikan
Memontum Kota Malang – Penjualan dupa di kawasan Pondok Harapan Indah Jalan Terusan Sigura-gura No 166A, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, hingga menjelang perayaan Imlek, belum naik secara signifikan. Bahkan jika kalkulasi secara keseluruhan, tingkat penjualan dupa masih dalam tingkatan standart, walaupun mengalami kenaikan antara 15 hingga 20 persen.
Pemilik usaha dupa, Rosalia Amelia (44), menyampaikan jika sejak dua bulan lalu, omzet yang didapat dari penjualan dupa, terus meningkat. Itu karena, di bulan tersebut para konsumen telah memesan dupa untuk digunakan dalam acara-acara peringatan. Seperti, Kuningan hingga Galungan.
“Kenaikan omzet sebenarnya mulai dua bulan sebelumnya. Karena, di bulan itu ada acara lain seperti Kuningan hingga Galungan. Saat itu, orang malah beli dupa dalam jumlah banyak. Namun sekarang, masih belum naik signifikan,” katanya.
Menjelang Imlek seperti saat ini, tambahnya, biasanya banyak konsumen yang memesan dupa jenis warna merah, dengan aroma bau teratai. Dengan harga miliknya, yaitu mulai dari Rp 60 ribu, perkilonya.
Baca juga :
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
- Kecewa Pelayanan Pengiriman Paket, Konsumen Datangi Kantor JNE Pajajaran Kota Malang
- Tiga Pokmas Tak Penuhi Pemeriksaan KPK, Satu Pokmas Beda Inisial Dipanggil Hari Ini
“Rata-rata kalau Imlek, itu biasanya banyak yang minta warna merah. Kisaran harga paling murah, itu rata-rata yang kiloan yang kita pakai. Kalau Kelas I hingga III, itu prosesnya basah atau semprot basah itu warnanya enggak nampak. Kalau yang kering, kiloannya berkisar antara Rp 60 ribu sampai diatasnya,” bebernya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa usaha yang telah dirintis bersama dengan sang suami, itu mulai tahun 2013. Selama perjalanannya, itu telah menembus pasar luar negeri. Diantaranya seperti Jepang, Malaysia hingga Myanmar. Selain itu, pihaknya juga melayani pembelian melalui e-commerce dan toko secara langsung.
“Untuk pangsa pasar kita, itu sudah tembus ke pangsa luar negeri. Kalau untuk kelas premium, rata-rata kita sudah kirim ke Jepang, Myanmar hingga Malaysia. Ini request dari agen tertentu atau bukan request sendiri. Dua bulan sebelum Imlek, ini banyak dikirim ke luar negeri,” lanjutnya.
Sebagai informasi, usaha dupa miliknya memiliki dua tempat yang berbeda. Satu, khusus pembuatan stik dan kedua untuk produksi wewangian. Untuk jenis dupa yang dijualkan juga bermacam-macam, mulai dari gold, premium hingga kiloan. Selain itu, dirinya juga menyebut hingga saat ini ada 41 aroma yang dimiliki. Seperti, sari madu, kelor, candana, tujubiru, melati keraton, melati bunda, melati raja dan aroma teratai untuk wewangian khas Imlek. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang3 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang