Kota Malang
Jarak Lampu Klasik di Kayutangan Heritage Berbeda, Ini Penjelasan DLH
Memontum Kota Malang – Kawasan Kayutangan Heritage terus dipercantik dengan pemasangan lampu-lampu klasik secara bertahap. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Wahyu Setianto, mengutarakan bahwa pemasangan lampu tersebut menyesuaikan eksisting yang ada. Sehingga jika diperhatikan, memang lampu-lampu ini memang memiliki perbedaan jarak dan tampak tak senada.
“Perihal jarak antar lampu hias satu dengan yang lain tersebut memang ada dua perbedaan. Yakni, ada yang berjarak satu sama lain sekitar 6 meter dan ada juga yang berjarak sekitar 4 meter,” ujar Wahyu, Kamis (30/12/2021).
Beberapa lampu juga terkesan terlalu dekat untuk jarak pemasangannya antara satu dengan yang lain. Pasalnya, hal itu menyesuaikan dengan existing yang sudah ada sebelumnya.
“Karena di Kayutangan Heritage bukan kawasan baru. Jadi penataannya mengikuti eksisting yang sudah ada. Seperti pintu masuk pertokoan, gedung dan ada jalan masuk gang. Nah itu yang membuat akhirnya penataan gak bisa sama ya. Jadi kami menyesuaikan itu,” ujarnya.
Baca juga
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Dikatakan Wahyu, total sebanyak 95 lampu hias yang bakal menghiasi area mulai dari persimpangan PLN hingga persimpangan Gereja Kayutangan. Dimana, kesemuanya memakan anggaran Rp 1,4 miliar dari yang awalnya direncanakan sebesar Rp 2,9 miliar.
“Yang sudah terpasang di awal itu kan 52. Ini terus akan kita selesaikan hingga total 95 lampu terpasang. Hari ini kita selesaikan,” katanya.
Tidak hanya pemasangan lampu untuk mempercantik Kayutangan Heritage, namun 36 pohon Tabebuya juga rencananya akan ditanam di kawasan tersebut. “Lalu fasilitas penunjang berupa tempat duduk juga akan terus ditambah,” terang mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) tersebut. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED