Kota Malang
Jaga Keharmonisan Negara, Gubernur Jatim Tekankan Tiga Hal Penting
Memontum Kota Malang – Dalam membangun keharmonisan sebuah bangsa yang memiliki keberagaman, tentu harus ada banyak cara yang dilakukan. Karena itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menekankan tiga hal penting.
Disebutkan Gubernur Khofifah, bahwa tiga hal itu meliputi mutual understanding (pemahaman, red), trust (kepercayaan, red), respect (menghormati, red). Ketiga hal itu, jika disatukan akan menjadi kekuatan dan menumbuhkan keharmonisan.
“Kalau ketiga hal itu sudah, maka insyaallah harmoni itu bisa kita wujudkan. Karena kita juga sudah ada kekuatan,” kata Gubernur Khofifah, seusai menjadi nara sumber dalam kegiatan ‘Mencegah Masuknya Paham Intoleransi Dalam Keluarga TNI AD’ bersama Persit Kartika Chandra Kirana Koordinasi Cabang Divif 2 PG Kostrad Malang, Jumat (18/03/2023) sore.
Sehingga, menurutnya ketiga hal tersebut harus terus diasah. Baik dari semua lini, elemen dan semua level. Dimana, juga harus ada proses yang terus terbentuk.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Kalau sudah ada tiga hal itu, tentu tidak mudah kalau ada yang mau mengganggu, disharmonisasi, berpotensi memecah persaudaraan dan persatuan, tentu itu tidak mudah,” lanjutnya.
Kemudian, Gubernur Khofifah juga menyinggung jika cikal bakal munculnya paham intoleransi dapat dipicu karena hal kecil. Mulai dari tidak adanya rasa untuk saling menghormati dan menghargai budaya-budaya yang ada di Indonesia.
“Jika persaudaraan terganggu, maka persatuan juga akan terganggu. Kemudian, ketahanan nasional juga dapat terganggu. Kegiatan ini tentu menjadi referensi awal bagaimana melihat anak-anak dari gen Z untuk melihat persatuan dan persaudaraan di antara mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut pihaknya juga mengimbau, kepada para Persit untuk terus mengawasi pergaulan seorang anak. Hal tersebut perlu dilakukan, agar ideologi transnasional yang memecah belah tak mengkontaminasi pikiran anak. “Kita ingin pastikan bahwa anak-anak tidak terkontaminasi ideologi transnasional yang tidak berseiring. Karenanya, harus berhati-hati mengirim putra-putri untuk menempuh pendidikan,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED