SEKITAR KITA
Insiden ‘Pesawat Kertas’ Beterbangan di Rumdin, Wali Kota Sutiaji Anggap Itu Pesan untuk Selamatkan Yayasan Arema
Memontum Kota Malang – Insiden ‘pesawat kertas’ beterbangan di rumah dinas (Rumdin) Wali Kota Malang, yang bertuliskan ‘Selamatkan Yayasan Arema’ dan ada nyala flare di halaman luar Rumdin, mendapat tanggapan Wali Kota Sutiaji.
Dirinya mengatakan, aksi atau reaksi yang disampaikan tersebut, baginya bukan suatu masalah. Karena, reaksi ‘pesawat kertas’ itu adalah usaha dalam menyampaikan aspirasi pecinta bola di Malang.
Baca juga:
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
- Kecewa Pelayanan Pengiriman Paket, Konsumen Datangi Kantor JNE Pajajaran Kota Malang
- Tiga Pokmas Tak Penuhi Pemeriksaan KPK, Satu Pokmas Beda Inisial Dipanggil Hari Ini
“Bagi saya, itu tidak masalah. Itu biasa. Tapi kesannya, seakan-akan rumah kami dilempari, padahal sesungguhnya tidak. Mereka hanya menyampaikan pesan dan flare pun, dinyalakan di luar pagar,” terang Sutiaji tegas, pada Selasa (06/04) tadi.
Pemilik kursi N1 itu mengatakan, bahwa bahasa yang disampaikan pada kertas tersebut, adalah bahasa-bahasa pecinta sepak bola Malang atau Aremania. Di mana, menyampaikan dan mengingatkan, bahwa Arema saat ini terbelah menjadi dua.
“Itu bahasa-bahasanya Aremania. Pesan itu, mengingatkan kalau saat ini Arema sedang terbelah. Saya itu sudah tahu, kemarin kan kami sudah menemui Aremania. Tetapi mereka maunya instan. Hari ini menyampaikan aspirasi, 5 hari lagi harus tuntas masalahnya,” ujar Sutiaji.
Lebih lanjut politisi Partai Demokrat itu mengatakan, bahwa sebenarnya sikapnya sudah jelas dalam menangani permasalahan ini. Dulu saat Wasto masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, pihaknya bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) sudah mendatangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kumham).
“Ternyata disana sudah ada pembekuan yayasan. Waktu dulu kan saya janjikan kejelasan yayasan itu bagaimana, dan sudah saya sampaikan bahwa dibekukan,” tambahnya.
Beberapa bulan lalu juga Wali Kota Sutiaji sudah melakukan video conference (vidcon) dengan Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
“Menurut beliau konteksnya ada dua dan keduanya diakui oleh PSSI. Nah kalau seperti itu, bukan ranah kami. Karena ranah kami hanya sebatas menjelaskan bagaimana sesungguhnya yayasan tersebut. Kalau sudah menyangkut internal manajemen yayasan itu sudah bukan kapasitas dan domain kami,” papar Sutiaji.
Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu berharap masyarakat bisa berdiam diri dahulu. Pasalnya, permasalahan ini tidak bisa ditekan harus selesai dalam jangka waktu sekian hari.
“Sementara saya sudah berusaha menghubungi mantan ketua Yayasan Arema, pak M. Nur tapi tidak bisa. Orang terdekatnya bilang untuk jangan diusik ketenangannya. Masih terus kita cari solusi,” paparnya. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang