Kota Malang
Inovasi Bunga Telang Jadi Motif Batik Komunitas Puri Hijau Royo Royo
Memontum Kota Malang – Keberadaan Bunga Telang, selain berkhasiat untuk kesehatan tubuh, ternyata juga mampu dimanfaatkan menjadi kerajinan kriya batik. Seperti yang telah dilakukan oleh ibu-ibu Komunitas Puri Hijau Royo Royo (KPHR).
Koordinator Bidang Usaha KPHR, Anny Sulistyawati, mengatakan jika Bunga Telang tersebut diaplikasikan sebagai motif dari Batik Buteri. Ini, yang menjadi ikon dan keunggulan dari Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.
“Buteri itu kepanjangannya Bunga Telang Puri. Karena di Puri atau tempat kami, itu sebelumnya sudah terkenal kawasan budidaya dan pengolahan produk Bunga Telang. Produk itu sudah jadi keunggulan di Kelurahan Arjowinangun, maka kita berpikir kenapa tidak sekalian bikin inovasi,” jelas Anny, Sabtu (11/02/2023) tadi.
Menurutnya, motif dari Bunga Telang ini, juga sudah di produksi secara efektif. Selain memproduksi kain batik, telah diproduksi baju, taplak meja hingga sarung bantal. Untuk produksi Batik Buteri sendiri, saat ini juga sudah banyak diminati oleh masyarakat.
Baca juga:
- Politisi Nasdem Kota Malang Soroti Pentingnya Miliki Pemimpin Bersih dan Berkualitas
- Pemkot Malang Terus Lakukan Pendataan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Comboran
- Berkas Abah Anton Lolos Verifikasi Administrasi Pilkada Kota Malang 2024
- Pemerintah Kota Malang Ajak Generasi Muda Hidupkan Pasar Rakyat
- Sempat Minum Kopi, Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta Api
“Alhamdulillah, waktu launching itu sudah ada yang pesan. Walaupun masih dari lokal dahulu, seperti Pak Lurah sama orang-orang yang berkunjung ke sini,” katanya.
Untuk harga yang ditawarkan, ujarnya, juga tidak mematok harga tinggi. Produk batik yang berkategori batik tulis dipasarkan dari Rp 250 ribuan. Hal itu dilakukan, menurutnya agar Batik Buteri bisa menjadi buah tangan pengunjung yang datang ke sentra budidaya Bunga Telang di tempatnya.
“Tamu kita yang kesini itu banyak dari jauh sebenarnya. Ada dari Makassar, Kalimantan, sampai Lombok pun ada. Makanya kami juga ingin tamu tamu kami itu dari jauh jauh nantinya ingin kembali kesini karena ada batik juga ini,” lanjutnya.
Anny optimis, jika ke depan nantinya kerajinan kriya Batik Buteri bisa dikenal luas oleh masyarakat. Sehingga, bisa bersaing dengan batik-batik lainnya yang sudah populer. Selain itu, pihaknya juga akan menambah Sumber Daya Manusia (SDM) nya untuk meningkatkan produksinya.
“Saya yakin prospeknya bagus. Seperti Batik Celaket, Batik Sukun itu kan bisa terkenal, tentu kami juga harus optimis bisa terkenal,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Pendaftaran CPNS Kota Malang Mulai Dibuka, Berikut Kuota dan Jadwal Pelaksanaan
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Sambut HUT Ke-76 Polwan, Polresta Malang Kota Gelar Donor Darah
- Kota Malang4 minggu
Hadapi Potensi Megathrust, BPBD Kota Malang Siapkan Upaya Mitigasi
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas