Kota Malang
Inovasi Bunga Telang Jadi Motif Batik Komunitas Puri Hijau Royo Royo
Memontum Kota Malang – Keberadaan Bunga Telang, selain berkhasiat untuk kesehatan tubuh, ternyata juga mampu dimanfaatkan menjadi kerajinan kriya batik. Seperti yang telah dilakukan oleh ibu-ibu Komunitas Puri Hijau Royo Royo (KPHR).
Koordinator Bidang Usaha KPHR, Anny Sulistyawati, mengatakan jika Bunga Telang tersebut diaplikasikan sebagai motif dari Batik Buteri. Ini, yang menjadi ikon dan keunggulan dari Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.
“Buteri itu kepanjangannya Bunga Telang Puri. Karena di Puri atau tempat kami, itu sebelumnya sudah terkenal kawasan budidaya dan pengolahan produk Bunga Telang. Produk itu sudah jadi keunggulan di Kelurahan Arjowinangun, maka kita berpikir kenapa tidak sekalian bikin inovasi,” jelas Anny, Sabtu (11/02/2023) tadi.
Menurutnya, motif dari Bunga Telang ini, juga sudah di produksi secara efektif. Selain memproduksi kain batik, telah diproduksi baju, taplak meja hingga sarung bantal. Untuk produksi Batik Buteri sendiri, saat ini juga sudah banyak diminati oleh masyarakat.
Baca juga:
- Debat Publik Tiga, Paslon Pilkada Kota Malang Bahas Pemanfaatan Teknologi untuk Lingkungan dan Kolaborasi
- Tingkatkan Kualitas ASN, Sekda Erik Tekankan Etika dan Moralitas
- Wujudkan Kota Layak Anak, Pemkot Malang Fokus Tangani Anak Putus Sekolah
- Perkuat Pemanfaatan CSR, Kota Malang Siapkan Perda Tahun 2025
- Ketua DPRD Kota Malang Dukung Kerja Sama Pengelolaan Lapangan Olah Raga dengan Pihak Tiga
“Alhamdulillah, waktu launching itu sudah ada yang pesan. Walaupun masih dari lokal dahulu, seperti Pak Lurah sama orang-orang yang berkunjung ke sini,” katanya.
Untuk harga yang ditawarkan, ujarnya, juga tidak mematok harga tinggi. Produk batik yang berkategori batik tulis dipasarkan dari Rp 250 ribuan. Hal itu dilakukan, menurutnya agar Batik Buteri bisa menjadi buah tangan pengunjung yang datang ke sentra budidaya Bunga Telang di tempatnya.
“Tamu kita yang kesini itu banyak dari jauh sebenarnya. Ada dari Makassar, Kalimantan, sampai Lombok pun ada. Makanya kami juga ingin tamu tamu kami itu dari jauh jauh nantinya ingin kembali kesini karena ada batik juga ini,” lanjutnya.
Anny optimis, jika ke depan nantinya kerajinan kriya Batik Buteri bisa dikenal luas oleh masyarakat. Sehingga, bisa bersaing dengan batik-batik lainnya yang sudah populer. Selain itu, pihaknya juga akan menambah Sumber Daya Manusia (SDM) nya untuk meningkatkan produksinya.
“Saya yakin prospeknya bagus. Seperti Batik Celaket, Batik Sukun itu kan bisa terkenal, tentu kami juga harus optimis bisa terkenal,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik