Kota Malang

Griya UMKM Kelurahan Klojen Sukses Dorong Peningkatan Penjualan UMKM Lokal

Diterbitkan

-

UMKM: Griya UMKM dengan beberapa produk yang terus didorong peningkatan penjualannya. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Griya UMKM yang berada di Kantor Kelurahan Klojen, Kota Malang, berhasil mendorong kemajuan pesat bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat. Beberapa pelaku usaha, pun mengakui jika penjualan meningkat signifikan setelah bergabung dan menitipkan produknya di Griya UMKM tersebut.

Salah satunya, seperti seorang pengusaha jahe dan rosella instan, Chalimatus Sakdiyah. Sejak produknya ditawarkan di Griya UMKM, pesanan datang dari berbagai wilayah, termasuk Banyuwangi dan Jakarta.

“Sebelumnya sudah banyak yang pesan, tapi sejak menaruh produk di Griya UMKM, usaha saya semakin maju. Ini sebenarnya usaha sampingan, tapi penghasilannya lumayan,” kata Anis-sapaannya, Sabtu (12/10/2024) tadi.

Dalam sepekan, Anis mampu meraup omzet hampir Rp 1 juta dengan biaya produksi yang cukup rendah. “Modal jahe sekitar Rp 300 ribu, tapi bisa menghasilkan karena produk ini tahan lama jika dibuat dan dikemas dengan benar,” lanjutnya.

Advertisement

Baca juga :

Kesuksesan serupa juga dirasakan oleh pelaku usaha rempeyek milik Yayuk Mulyati. Setiap minggunya, Yayuk bisa menitipkan 20 hingga 30 bungkus rempeyek di Griya UMKM dan mendapatkan penghasilan yang cukup stabil.

“Setiap Senin kita stok baru, kalau ada yang tidak laku akan dikembalikan dan diganti yang baru. Biasanya seminggu sudah habis,” kata Yayuk.

Selain menjajakan produknya di Griya UMKM, Yayuk dan beberapa pelaku usaha lainnya juga mendapatkan peluang untuk menawarkan produknya di restoran dan tempat perbelanjaan. Menurutnya, partisipasi UMKM dalam kegiatan pelatihan yang diadakan Diskopindag juga memberikan dampak positif, karena konsumsi acara diambil langsung dari UMKM lokal.

Advertisement

Menurut Yayuk, Diskopindag Kota Malang juga merencanakan program pendampingan untuk meningkatkan legalitas dan perizinan bagi para pelaku usaha, termasuk Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

“Meskipun masih berskala mikro, sekitar 25 persen produk UMKM di Griya UMKM sudah memiliki NIB,” imbuh Yayuk. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas