Pemerintahan

Dr Umar Usman Optimis RSUD Kota Malang Mampu Pertahankan Akreditasi

Diterbitkan

-

Dr Umar Usman Optimis RSUD Kota Malang Mampu Pertahankan Akreditasi

Memontum Kota Malang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang tengah melakukan berbagai persiapan untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk mempertahankan akreditasi. Persiapan yang perlu dilakukan yakni kesiapan pihak RSUD Kota Malang yang terbagi ke dalam 16 kelompok kerja (Pokja) yang telah ditentukan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

Ke 16 pokja tersebut antara lain Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK), Asesmen Pasien (AP), Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP), Pelayanan Anastesi dan Bedah (PAB), Hak Pasien dan Keluarga (HPK), Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM), Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Obat (PKPO), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS), Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK), Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) dan Program Nasional (Prognas).

Dr Umar Usman Optimis RSUD Kota Malang Mampu Pertahankan Akreditasi

“Pada survey tahun 2017 untuk mendapatkan akreditasi perdana, kami sudah lulus dan mendapat bintang 1. Dalam survey yang pertama tersebut, ada 4 pokja yang harus disiapkan, yakni HPK, PPI, SKP dan KPS. Nah pada survey tahun ini ada 6 pokja yang harus disiapkan. Yaitu MFK, TKRS, PMKP, IPKP, MIRM, Prognas, PKPO,” ujar Kepala RSUD Kota Malang dr Umar Usman melalui dr Siti Juhariyah l, Sp. P selaku surveyor internal di RSUD Kota Malang saat ditemui pada Kamis (7/11/2019) siang.

Selain itu, sebagai persyaratan, RSUD Kota Malang juga menggelar beberapa pelatihan pada beberapa bidang. Yang juga dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi seluruh staf dan tenaga medis RSUD Kota Malang.

Advertisement

“Pelatihannya dalam Inhouse Training (IHT). Ada 6 IHT yang kita gelar, yakni IHT PMKP, IHT PONEK, IHT code red dan simulasi bencana, IHT code blue, IHT TB dan sosialisasi rekam medis. Itu juga digelar untuk meningkatak keterampilan tenaga medis dan staf kami (RSUD Kota Malang),” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Akreditasi RSUD Kota Malang mengatakan, pihaknya juga tengah menyiapkan beberapa dokumen pendukung, yang nantinya akan digunakan sebagai poin penilaian. Seperti dokumen kerjasama, dokumen ijin rumah sakit, dokumen kendaraan ambulan, dokumen kelistrikan dan lainnya.

“Ada sebanyak 1.800 poin yang terbagi dalam 16 pokja, yang nantinya akan dinilai. Dan itu satu per satu kita berusaha memenuhi dokumennya. Misalnya kerjasama dengan rumah sakit lain untuk rujukan, itu kan dokumennya harus benar. Lalu seperti dokumen listrik itu daya yang digunakan berapa watt, pembayarannya rutin apa tidak,” jelas Hesti kepada Memontum.com.

Dalam reakriditasi ini, Hesti menjelaskan, ada beberapa hal utama yang menjadi penilaian dari seluruh poin yang nantinya akan dinilai. Yakni Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.

Advertisement

“Karena kita RSUD, kita juga tergantung pada pengadaan. Di sisi lain kita juga membutuhkan support dari Pemkot untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Kota Malang, sesuai dengan visi kami yang merujuk pada masyarakat Kota Malang,” tambah Hesti.

Hingga kini, Hesti menyebut, secara umum jika diporesentase, kesiapan RSUD Kota Malang untuk menghadapi reakreditasi ini sudah mencapai 80 persen. Namun begitu, pihaknya tetap berusaha untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar tujuan yang dimaksud untuk mempertahankan areditasi ini bisa maksimal.

Dirinya menargetkan agar RSUD Kota Malang bisa lulus dalam reakreditasi yang akan dijalani pada 18 November mendatang. Terlebih nantinya, ia juga berharap, dengan hal itu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bisa memberikan support yang lebih intensif dalam segala hal, baik dari segi kebijakan maupun anggaran. (iki/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas