Pemerintahan
Distributor Keperluan Medis jadi Jujugan Forkopimda Kota Malang, Masker, Obat-obatan dan Oksimeter Mulai Langka
Memontum Kota Malang – Memasuki hari kelima Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, terus melakukan peninjauan di lapangan. Kali ini atau Rabu (07/07) tadi, sasaran peninjauan dilakukan ke distributor oksigen, toko medis dan Rumah Sakit rujukan Covid-19.
Wiranto Gas, Arnez Grosir Alat Kesehatan, Distributor Medilab dan Apotek Narita, menjadi jujugan Forkopimda. Berdasarkan pemantauan Wali Kota Malang, Sutiaji, ketersediaan oksigen sampai saat ini terbilang masih aman.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
“Hanya persoalannya adalah tabung gasnya dan itu saya kira nasional. Karena tabung gasnya impor, jadi masih tergantung dari luar negeri,” ungkap Wali Kota Malang seusai melakukan tinjauan.
Lebih lanjut Sutiaji mengatakan, beberapa RS rujukan Covid-19, untuk kebutuhan akan oksigen makin meningkat. Contoh saja di RS Lavalette yang membutuhkan 6000 liter per hari. “Jadi, tabung gas yang kecil itu hanya 45 menit habis, per satu orang,” imbuhnya.
Kemudian dalam inspeksinya, Sutiaji juga menemukaan mulai adanya kelangkaan masker. “Masker ini sudah mulai mengalami kelangkaan. Tadi kita lihat penyedia satu sudah gak ada. Sementara yang lainnya, masih ada tapi terbatas,” terangnya.
Tidak hanya itu, oksimeter maupun obat-obatan yang diperlukan untuk menangani Covid-19, juga terendus tanda-tanda kelangkaan. Obat-obatan tersebut contohnya seperti suplemen, maupun actemra.
“Namun langkanya bukan karena ditimbun oleh penyedia. Tetapi, lebih kepada memang barang dari supplier tidak ada. Untuk harga obat tidak ada kenaikan,” sambungnya.
Karena tanda-tanda kelangkaan yang dirinya dapatkan di lapangan ditambah dengan kondisi pandemi yang semakin darurat, pemilik kursi N1 itu menegaskan, warga harus menaati PPKM Darurat.
“Bahkan sanksi tegas telah diatur di dalam Inmendagri berkaitan dengan pelanggaran PPKM Darurat. Untuk itu sekali lagi ini yang harus diwaspadai. Kondisi kita sedang darurat,” terang orang nomor satu di Kota Malang itu. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED