SEKITAR KITA

Dispangtan Optimis Urban Farming di Kota Malang Terus Berlanjut

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Minimnya luas persawahan yang ada di Kota Malang, menjadi tantangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) dalam menjamin ketersediaan pangan yang ada di Kota Malang. Plt Kepala Dispangtan, Sri Winarni, menjelaskan dari luas keseluruhan Kota Malang, hanya 1000 hektar saja yang merupakan persawahan.

“Kita tahu bersama, bahwa Kota Malang miliki luas 114 kilometer persegi. Tetapi, kondisi sawah yang ada sekarang sudah di bawah 1000 hektar,” ungkapnya, Rabu (16/06) tadi.

Baca juga:

Menurutnya, lahan Kota Malang sebagian besar ada di wilayah perkotaan maupun perumahan. Sehingga, pihaknya harus bisa memanfaatkan atau mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di Kota Malang, walau pun itu di lingkungan perumahan.

“Salah satunya dengan aktifitas urban farming. Kita bermitra dengan seluruh aspek dan masyarakat Kota Malang agar pertanian di perkotaan tetap kita harus galakkan,” sambungnya.

Advertisement

Wanita yang pernah menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) itu memaparkan, bahwa kegiatan urban farming miliki manfaat yang luar biasa. Di samping aman karena budidaya tanpa pestisida, dengan menerapkan urban farming juga mampu menjamin keamanan pangan keluarga.

“Kebaikan dari urban farming bahwa kita budidaya secara organik sehingga ini akan menjamin keamanan pangan bagi keluarga. Kita bisa mendapat asupan pangan segar yang dihasilkan sendiri. Dan kedepannya juga akan memberikan manfaat bernilai ekonomi juga,” jelasnya.

Sri merasa, karena miliki potensi nilai ekonomi yang bagus, keberlanjutan urban farming tidak akan berhenti. “Jadi, kita juga membina, bagaimana hasil urban farming bisa diolah menghasilkan sesuatu untuk dijual. Saya optimis,.urban farming di Kota Malang, akan terus berkembang,” terangnya. (mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas