Kota Malang
Disdikbud Kota Malang Gelar Pendampingan Mutu Lembaga PAUD
Memontum Kota Malang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, menggelar pendampingan mutu untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Malang, Jumat (24/06/2022) tadi.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa itu dilakukan dalam rangka untuk akreditasi lembaga PAUD. Karena dari 676 PAUD di Kota Malang, hanya 50 persen diantaranya yang sudah terakreditasi.
Dengan adanya kegiatan tersebut, pihaknya berharap agar lembaga atau yayasan yang akan mendirikan PAUD, tidak hanya asal mendirikan, namun ada patokan yang harus diikuti. “Ini difokuskan untuk akreditasi. Kalau sudah semua, nantinya akan di evaluasi pembelajarannya, fasilitasnya, gurunya, hingga lokasi sekolahnya, sehingga ini sangat bagus. Jadi ada patokan yang harus diikuti untuk mendirikan,” jelas Suwarjana (24/06/2022).
Baca juga:
- Manfaatkan Potensi Air, DPUPRPKP Kota Malang Wacanakan Tambah Pembangunan Bozem
- Pj Wali Kota Malang Buka Gelaran Manasik Haji di Gedung Islamic Center
- Rayakan HUT Ke-110, Pemkot Malang Gelar Pawai Budaya dengan Gunakan Pakaian Era Kolonial
- Pj Wali Kota Wahyu Optimis Tahun 2025 Kota Malang Mampu Jadi Kota Kreatif Dunia
- Rampas Motor dan HP, Tiga Kawanan Rampok Jalanan Dibekuk Polisi
Pentingnya akreditasi bagi suatu lembaga PAUD, jelasnya, itu tentunya akan mempunyai kredibilitas atau kualitas. Sehingga, orang tua yang akan menyekolahkan anak akan lebih mempertimbangkan, dan lebih mempercayai. Sehingga, akreditasi itu sangat penting bagi lembaga PAUD.
“Bagi masyarakat, dengan sekolah yang terakreditai itu mereka akan lebih mantap. Karena hasilnya ada, dan lebih percaya memasukkan anaknya di dalam lembaga itu,” lanjutnya.
Namun, untuk mendorong sebuah lembaga agar mendapatkan akreditasi itu tak mudah. Ada beberapa faktor kendala yang dialami, salah satunya persoalan biaya anggaran. Dikatakan Suwarjana, bahwa anggaran akreditasi didapat dari pusat provinsi, sehingga Disdikbud tidak bisa menganggarkan sendiri.
“Karena anggaran untuk akreditasi saat ini murni dari provinsi, bukan kami. Kalau diusulkan menggunakan APBD juga tidak bisa, karena nanti jadi double anggarannya,” tuturnya.
Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal, Andayun, menambahkan bahwa kondisi PAUD di Kota Malang saat ini secara substansi sudah baik. Yakni, dengan mengacu pada peraturan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbud Ristek).
“Untuk saat ini dengan menggunakan kurikulum merdeka belajar, lembaga PAUD harus melakukan inovasi dan kreativitas, khususnya untuk para pendidik,” ungkapnya.
Menurutnya, ada empat indikator untuk mutu suatu lembaga PAUD. Diantaranya yakni, sarana prasarana sekolah, dimana itu akan menjadi nilai utama ketika akan sekolah. Karena melihat kondisi fisik sekolah dari luar. Kemudian, pendidik, siswa dan orang tua.
“Pendidik itu menjadi kategori. Siswa PAUD dengan umur yang rentan itu juga harus diperhatikan, dan orang tua di masa pandemi ini juga harus berperan aktif dalam pembelajaran anak, karena mereka juga sangat dibutuhkan,” imbuh Andayun. (rsy/sit)
- Kota Malang4 hari
Pemkot Malang Gelar Pawai Budaya, Dishub Lakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas
- Kota Malang4 minggu
Tarif Bus AKAP di Terminal Arjosari Malang Mulai Naik Jelang Idul Fitri 2024
- Kota Malang4 minggu
Gedung Kesenian Gajayana Malang Butuh Anggaran Rp 1 Miliar, Eksekutif Bakal Ajukan Via PAK
- Hukum & Kriminal3 minggu
Polresta Malang Kota Ringkus Kurir Ganja Seberat 42 Kg di Exit Tol Warugunung Surabaya
- Kota Malang3 minggu
Viral, Oknum Vandalisme Terekam CCTV Sulut Petasan di Fasum Bertulis Kayutangan Heritage
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kapolda Jatim Resmikan Tiga Gedung Baru di Mapolresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
WTI Mbois Ilakes Pemkot Malang Mampu Tekan Angka Inflasi hingga 10 Persen
- Kota Malang4 minggu
Peringatan HUT Kota Malang Ke-110, Pj Wali Kota Wahyu Sebut Telah Kawal Penanganan Isu Strategis