Kota Malang
Dinsos P3AP2KB Kota Malang Klaim Pernikahan Usia Dini Alami Penurunan
Memontum Kota Malang – Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB), Penny Indriani, menyampaikan jika pernikahan usia dini di Kota Malang tahun 2022 telah mengalami penurunan.
Hanya saja, saat ditanya terkait dengan jumlah total rekapan, pihaknya menyampaikan jika masih belum mengetahui detail angka laporannya. Tetapi, di tahun 2020 dan 2021, banyak terjadi pernikahan dini, bila dibandingkan pada tahun 2022 lalu.
“Persentasenya masih belum kita ketahui, tetapi secara pasti mengalami penurunan. Jadi, perbandingannya dari tahun 2021, di tahun 2022 itu bisa dikatakan menurun. Karena, Covid-19 masih tinggi dan mungkin karena nganggur di rumah. Sehingga, berpengaruh ke pernikahan dini,” jelas Penny, di Balai Kota Malang, Senin (02/01/2023) tadi.
Ditambahkannya, satu dari lima kecamatan yang ada di Kota Malang, yakni Kecamatan Kedungkandang tercatat jika pernikahan dini di sana tergolong tinggi. Itu pun, juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
“Biasanya yang mempengaruhi adanya pernikahan dini itu dari faktor ekonomi, paling banyak disitu. Apalagi saat Covid-19, banyak orang tua yang nganggur, jadi misal punya anak lulus SMP, SMA itu langsung dinikahkan. Kemudian, faktor Married by accident (MBA) itu,” katanya.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Kemudian, urainya, beberapa upaya yang selalu dilakukan yakni sosialisasi pendewasaan usia perkawinan. Itu akan terus dimaksimalkan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), yang ada di setiap kelurahan.
“PLKB sudah efektif untuk menekan angka terjadinya pernikahan dini di tahun 2022. Kami juga kerjasama dengan Kemenag untuk pencegahannya,” lanjutnya.
Tentunya, ujarnya, hal itu juga sejalan dengan Kota Malang yang menuju Kota Layak Anak. Sehingga, pernikahan dini harus ditekan dan benar-benar harus menurun.
Sementara itu, menurut data yang dilansir dari laman Kemenag Kota Malang, tercatat jika selama tahun 2022, pernikahan dini terjadi paling banyak di bulan November 2022. Untuk persentase kasus pernikahan dini, menunjukkan pengantin perempuan lebih tinggi dibanding pengantin laki-laki. Yakni usia istri yang kurang dari 19 tahun, sebanyak 107 orang. Dan suami yang kurang dari 19 tahun sebanyak 25 orang. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED