Kota Malang
Dinkes Kota Malang Dampingi 15 Ponpes dalam Rangka Penerapan Poskestren
Memontum Kota Malang – Sebagai bentuk menguatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di masa pandemi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar Evaluasi Kegiatan Pendampingan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), Senin (29/11/2021).
Menurut Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan salah satu komponen masyarakat atau komunitas. Terlebih, di Kota Malang cukup banyak Ponpes yang memiliki banyak santri.
“Oleh sebab itu, kami ingin Ponpes di Kota Malang menjadi Pesantren yang sehat, nyaman, dan aman. Ketiga pilar tersebut harus didukung oleh komitmen yang sama dari para santri, pengasuh dan orang tua atau wali santri,” beber dr Husnul.
Sejauh ini, Dinkes Kota Malang telah mendampingi 15 Ponpes. Dengan rincian di tahun 2020 ada 10 Ponpes, sedangkan di tahun 2021 ada 5 Ponpes yang didampingi.
“Dari pendampingan ini, kami melihat progress perubahan yang ada di Ponpes binaan mulai Juni sampai November 2021. Pada kriteria ada sekitar 18 indikator untuk melihat adanya progress perbaikan atau perubahan daripada Ponpes,” jelasnya.
Baca juga :
- Kendalikan Inflasi, Diskopindag Kota Malang Segera Operasi Pasar dan Pantau Harga Sembako
- Antisipasi Inflasi Jelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Langkah Strategis
- KPK Kembali Periksa 14 Pokmas di Dugaan TPK Suap Dana Hibah DPRD Jatim
- Pemkot Malang Siapkan Langkah Penanganan Infrastuktur Pasar Comboran dengan Anggaran BTT
- Pj Wali Kota Iwan Targetkan Penyelesaian Data Statistik Sektoral Kota Malang Terpenuhi 100 Persen
Dari penilaian yang dilakukan oleh mantan Dirut RSUD Kota Malang beserta jajarannya itu, di awal 2020 Ponpes masih di kategori 2. Kemudian saat ini bisa naik ke 3, atau dari kategori 3 naik ke 4.
“Ini artinya, bahwa civitas Pesantren mampu memberikan perubahan, baik santri, pengasuh, maupun orang tua dr santri,” sambungnya.
Kedepan ia berharap makin banyak Ponpes yang mendapat pendampingan Poskestren, sesuai rekomendasi dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Kita membina Ponpes itu sesuai rekomendasi dari Kemenag, kemudian melakukan intervensi lewat pembinaan dan pendampingan. Ke depan, kami berharap santri harus jadi agen perubahan terhadap dirinya sendiri, dan terhadap lingkungan Ponpes. Begitu pula agen perubahan di lingkungan keluarga, manakala santri sudah kembali kepada keluarga,” terang dr Husnul. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang3 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang