Kota Malang
Deteksi Dini Banjir, Pemkot Malang Tambah Tujuh Alat Early Warning System
Memontum Kota Malang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menambah tujuh alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini, yang dipasang di tujuh titik. Pemasangan alat itu, untuk mengantisipasi dan mitigasi terjadinya bencana banjir di wilayah Kota Malang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, menyampaikan jika penambahan itu dilakukan untuk mendeteksi dini terjadinya banjir di wilayah setempat. Dengan alat tersebut, tentunya juga mendapatkan informasi yang paling update, tentunya secara visual.
“Karena banjir yang terjadi di beberapa wilayah itu kan tidak mungkin bersamaan. Jadi dengan alat itu manfaat kami dari kantor bisa mengambil langkah dengan cepat. Kemudian, alat itu juga dilengkapi sirine sehingga masyarakat sekitar cepat mengambil sikap,” ucap Prayitno, Rabu (12/04/2023) tadi.
Pria yang kerap disapa Prayit, juga menambahkan jika di Kota Malang sebelumnya telah memiliki enam alat dan terpasang di enam titik. Namun, untuk tujuh alat yang ditambahkan ini memiliki fitur yang berbeda dari sebelumnya.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Itu kami berikan kamera yang fitur malam, dan kami tambah dengan baterai lithium. Sehingga kalau air sudah menyentuh sensor, mungkin akan memberikan info gambar kepada kita sehingga langkah yang harus diambil seperti apa. Kalau yang lama pakai baterai biasa, kinerjanya juga terbatas,” katanya.
Kemudian, untuk anggaran yang dibutuhkan dalam penambahan tujuh alat EWS tersebut, yakni Rp 210 juta. Untuk rinciannya, per satu unit EWS tersebut seharga Rp 30 juta perunit.
“Per unit itu harganya Rp 30 juta, ini kita ada penambahan tujuh unit, jadi berkisar Rp 210 juta. Kenapa segitu, karena kita ingin meningkatkan kualitasnya supaya lifetime dan daya tahan baterainya lebih bagus,” ujarnya.
Saat disinggung perlu adanya penambahan alat lagi atau tidak, pihaknya mengatakan jika akan menilai terlebih dahulu. Jika sudah dianggap mencukupi, maka akan melengkapi untuk melatih personilnya saja di wilayah.
Sebagai informasi, untuk tujuh titik pemasangan alat tersebut, yakni berada di Jalan Mergan Lori II B, Jalan Muharto Gang III, Jalan Raya Tlogomas (Depan pos Satpam UMM sebagau hulu sungai Brantas Kota Malang), Jalan Ahmad Yani Utara (Depan gapura RW 3), Jalan Sunandar Priyo Sudarno (Sungai sisi utara dealer daihatsu), Jalan Jaksa Agung Suprapto (Kampung putih) dan Jalan Ki Ageng Gribik Gang Sate. Sementara untuk enam titik sebelumnya ada di Jalan Candi (Pintu Masuk Gerbang Candi), Jalan Bukit Barisan, Jalan Sawojajar (Perempatan Toko riski), Jalan Sudimoro (Sebelah Dealer Toyota), Jalan Blimbing, dan Jalan Bareng 2G. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED