Kota Malang
Delapan Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Jalani Perawatan di RSSA Malang, Empat Pasien dalam Kondisi Tidak Stabil
Memontum Kota Malang – Pasien korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di RSSA Malang, hingga kini tercatat ada delapan orang. Hal itu, dibenarkan oleh Plt Direktur Utama RSSA Kota Malang, Dr Kohar Hari Santoso, saat konferensi pers di RSSA Kota Malang, Senin (17/10/2022) tadi.
“Jumlah seluruhnya untuk yang dirawat di sini, total ada 78 pasien. Dari jumlah itu, 70 sudah pulang tapi tentu dengan bergantian. Sementara, delapan orang masih dirawat. Empat di ICU dan empat pasien di ruang observasi (HCU). Ini terus kami lakukan pemantauan kondisi,” jelas Kohar.
Untuk korban yang dirawat di ruang ICU, menurutnya, itu mengalami kondisi yang tidak stabil. Sedangkan di ruang HCU, untuk korban yang membutuhkan perawatan dan pengawasan secara intensif, karena kondisinya perlu dipantau.
“Di ruang ICU, sampai saat ini ada empat pasien. Itu ada yang menggunakan alat bantu pernafasan. Kalau di HCU, itu juga perlu kami pantau,” lanjutnya.
Beberapa pasien yang berada di ruang ICU, tambahnya, didiagnosa karena mengalami beberapa kondisi. Seperti benturan di kepala yang mengalami injury (cedera), kemudian juga beberapa yang mengalami gangguan pernafasan di paru-paru.
“Ada berbagai kondisi yang dialami korban. Itu hal-hal teknis medis sebenarnya. Ada yang mengalami benturan di kepala, kemudian juga kena paru-parunya,” katanya.
Baca juga :
- Kendalikan Inflasi, Diskopindag Kota Malang Segera Operasi Pasar dan Pantau Harga Sembako
- Antisipasi Inflasi Jelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Langkah Strategis
- KPK Kembali Periksa 14 Pokmas di Dugaan TPK Suap Dana Hibah DPRD Jatim
- Pemkot Malang Siapkan Langkah Penanganan Infrastuktur Pasar Comboran dengan Anggaran BTT
- Pj Wali Kota Iwan Targetkan Penyelesaian Data Statistik Sektoral Kota Malang Terpenuhi 100 Persen
Lebih lanjut disampaikan, RSSA Malang juga membuka posko trauma healing pasca kejadian tragedi Kanjuruhan, bagi korban atau keluarga korban yang mengalami trauma. Hal itu, dibantu oleh para ahli psikolog RSSA.
“Beberapa yang mengalami pusing, mual, perlu ada trauma healing. Kalau ada yang merasakan trauma bisa datang ke posko, kami sudah buka,” imbuhnya.
Terkait dengan biaya penanganan korban, dikatakannya, bahwa hal itu sudah tercover semua dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga, para korban yang menjalani rawat inap tidak perlu membayar sepersen pun.
“Gratis, nggak bayar sama sekali pengobatannya sampai selesai semua ditanggung Provinsi,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu ibu dari korban Rohaniah, juga menyampaikan bahwa biaya perawatan sang anak, Ade Prasetyo, gratis. Dikatakannya, bahwa anak mengalami patah tulang dan sempat melakukan operasi.
“Mengalami patah tulang di tangan, dan sudah dioperasi hari jumat. Biaya pengobatan semua gratis,” ujar Rohaniah. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang3 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang