Kota Malang

Debat Publik I Pilkada Kota Malang, Paslon Abadi Paparkan Program Peduli Wong Cilik

Diterbitkan

-

NOMOR 3: Paslon nomor urut 3, Abah Anton-Dimyati Ayatulloh. (memontum.com/gie)

Memontum Kota Malang – Dalam Debat Publik I Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024, pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Abah Anton-Dimyati Ayatulloh, tampil elegan dengan program-programnya yang sangat peduli dengan wong cilik, Sabtu (26/10/2024) malam.

Debat publik perdana yang digelar di salah satu hotel Kota Malang itu, Paslon Abah Anton – Dimyati (Abadi) memaparkan visi misi dan program-program terbaiknya untuk Kota Malang. Bahkan, Abah Anton juga menyampaikan beberapa hal yang telah terbukti meningkatkan taraf hidup masyarakat saat dirinya menjabat sebagai Wali Kota Malang tahun 2013 -2018.

“Saat saya menjabat Wali Kota Malang, banyak progam-program positif yang memberikan manfaat untuk masyarakat. Seperti membangun kampung-kampung tematik hingga menembus kancah internasional. Manfaatnya sangat dirasakan, mengatasi persoalan di masyarakat,” kata calon Wali Kota Malang, Abah Anton.

Salah satu program lainnya adalah bedah rumah, dimana manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Bedah rumah menjadi bukti keberpihakan kepada wong cilik.

Advertisement

“Banyak lagi program yang telah kami lakukan untuk masyarakat. Karena program ini bermanfaat dan telah dilakukan dengan sangat baik, maka hanya perlu dilanjutkan. Juga sudah banyak program-program lainya yang bakal berdampak positif untuk masyarakat,” jelasnya.

Dalam debat publik perdana itu, Abah Anton mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan wakilnya, Dimyati Ayatulloh. Dirinya menyebut bahwa lelaki yang juga dipanggil Abah Dim, ini telah menunjukkan kapasitas yang luar biasa dan bahkan melebihi ekspektasinya.

Baca juga :

“Wakil saya, Abah Dimyati, ini luar biasa sekali. Saya di luar dugaan, ternyata Abah Dimyati lebih mengerti dari apa yang saya sampaikan. Ini mungkin satu poin bagi saya bagi masyarakat Kota Malang bahwa kita memiliki wakil yang, insya Allah, tidak akan mengecewakan masyarakat Kota Malang,” ujar Abah Anton, penuh optimisme.

Advertisement

Abah Anton menyampaikan pandangannya tentang pentingnya demokrasi sebagai sarana pembelajaran, mengingat Malang adalah kota pendidikan. Dirinya berharap, demokrasi dapat dijalankan dengan baik dan mendidik masyarakat, bukan malah menciptakan perpecahan.

“Tadi saya sampaikan bahwa demokrasi ini harus bisa memberikan pembelajaran karena Malang adalah kota pendidikan. Jangan sampai demokrasi ini digunakan hanya untuk merebut hati masyarakat tetapi dengan cara yang tidak mendidik. Saya yakin masyarakat tahu siapa pilihan yang tepat dan siapa yang benar-benar dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Malang,” lanjut Abah Anton.

Pada kesempatan yang sama, Abah Anton juga menekankan bahwa pemimpin ideal adalah pemimpin yang tidak mencari pekerjaan tetapi menjalankan tugasnya sebagai ibadah. Menurut Abah Anton, pemimpin harus visioner, adil dan peduli terhadap kaum fakir miskin. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam visi kepemimpinannya untuk Kota Malang.

“Saya yakin bahwa Malang ini membutuhkan pemimpin yang mampu merangkul masyarakat dengan keadilan. Doa dan dukungan masyarakat Kota Malang sangat kami harapkan,” jelas Paslon yang memiliki jargon Agamis, Bermartabat, Amanah, Dinamis dan Inovatif (ABADI).

Advertisement

Abah Anton juga menyinggung adanya laporan mengenai ketidaknetralan dalam proses pemilihan. Menurutnya, ada intimidasi yang dialami masyarakat, termasuk adanya upaya pengondisian yang dinilai menguntungkan salah satu pasangan calon.

“Kami akan mengumpulkan bukti-buktinya,” imbuhnya. (gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas