SEKITAR KITA
Danang Yudiawan Jabat Kalapas Klas 1 Malang
Memontum Kota Malang – Setelah menjabat sebagai Kalapas Klas 1 Malang selama 1 tahun 4 bulan 23 hari, Anak agung Gde Krisna AMd IP, SH MSi harus berpindah tugas. Dia melanjutkan tugasnya sebagai Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Kementrian Hukum dan Ham Sumatera Utara.
Sebagai gantinya, RB Danang Yudiawan BC IP SIP DEA yang saat ini menjabat sebagai Kalapas klas 1 Malang. Pisah sambut dilakukan di Lapas Klas 1 Malang/ LP Lowokwaru pada Selasa (23/3/2021) pukul 13.00.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Krismono Bc IP SH MH mengatakan bahwa sosok Kalapas Klas 1 Malang adalah orang-orang berprestasi dan inovatif dalam berkarya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Pak Agung Krisna adalah pemimpin yang bisa menjadi panutan. Bisa melakukan inovasi-inovasi yang luar biasa. Seperti LSima banyak sekali mendapat prestasi. Membangun sinergitas dengan internal maupun ekternal. Mendapatkan WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani). Ini adalah prestasi yang sangat tinggi dan membanggakan Kemantrian Hukum dan Ham,” ujar Krismono.
Baca juga: Siapkan Intelijen Pemasyarakatan, Cegah Penyelundupan Barang Terlarang ke Lapas Klas 1 Malang
Begitu juga dengan pengantinya di Lapas Klas 1 Malang, bahwa Danang Yudiawan adalah sosok pemimpin yang berprestasi.
“Pak Danang juga orang berprestasi. Cukup lama di Kementrian Hukum dan Ham Direktorat Jendral Kemasyarakatan. Dia juga pernah di protokoler, orang yang punya keahlian di protokoler, keahlian di humas dan sebagainya sehingga bisa membangun sinergitas,” ujar Krismono.
Harapan kepada Kalapas Klas 1 Malang yang baru, mampu mempertagankan prestasi WBK dan WBBM. “Tetap berprestasi dan inovasi. Melanjutkan karya yang sudah dibangun Pak Agung. Semoga semakin meningkatkan karya-karya tersebut. Kami punya target tahun ini semua Lapas di Jawa Timur harus bersih dari HP, bersih dari narkoba beraih dari pungli,” ujar Krismono.
Anak Agung Gde Krisna mengatakan bahwa selama menjadi Kalapas Klas 1 Malang, merasakan sinergitas aparat penegak hukum di Kota Malang sangat luar biasa.
Bahwa semua prestasi yang diraih berawal dari dan sinergitas yang berjalan dengan baik. Seperti inovasi yang dihasilkan dalam Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) L Sima di kawasan Ngajum di Kabupaten Malang.
“Untuk Kalapas yang baru sudah sepakat melanjutkan program yang sudah berjalan. Seperti SAE di Ngajum masih bisa dikembangkan lagi. Masih luas wilayahnya,” ujar Agung.
Selama berada di Malang, beragam inovasi dilakukan. Mulai dari pembetukan museum di dalam Lapas, pembuatan warung cafe di lingkungan rumah dinas dan lainya. Terbaru, diresmikanya klinik di dalam Lapas, dengan menyempurnakan klinik yang sudah ada sebelumnya.
“Selama masa pandemi, protokol kesehatan secara ketat kami disiplinkan. Misal ada warga binaan maupun petugas yang tidak benar dalam menggunakan masker akan kami beri sanksi push up. Jika sampai kedapatan tidak memakai masker, harus push up sebanyak 25 kali. Kami disiplinkan untuk menjaga agar Covid-19 tidak sampai menyebar ke Lapas Klas 1 Malang. Untuk tahun ini, program Pelayanan Kesehatan Keliling (Yaskesling). Tenaga medis berkeliling. Sehingga, warga binaan tidak harus datang ke klinik,” ujar Agung. (gie)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED