Kota Malang
Dampak Kenaikan BBM, Sopir Angkot dan Ojol Dapatkan Bansos Pembebasan Kendaraan Bermotor
Memontum Kota Malang – 20 sopir angkot dan 10 ojek online (Ojol) di Kota Malang, telah mendapatkan bantuan sosial dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, berupa pembebasan pajak kendaraan bermotor (PKB), Jumat (23/09/2022) kemarin. Karena itu, beberapa dari mereka merasa sangat terbantu.
Seperti yang dirasakan oleh salah satu sopir angkot, Solikin (58), dirinya mengaku sangat terbantu dengan adanya program pembebasan pajak kendaraan bermotor (PBK) tersebut, sebagai dampak dari kenaikan BBM bersubsidi. “Alhamdulilah sangat terbantu. Biasanya, saya membayar pajaknya Rp 200 ribu lebih,” ucapnya usai menerima bantuan pembebasan PKB, Sabtu (24/09/2022) tadi.
Dengan program yang telah diberikan ini, dirinya berharap agar kedepan tetap selalu ada. Karena semenjak kenaikan harga BBM ini, dan sepinya penumpang membuat dirinya bersama rekan sopir angkot mengalami pengurangan pendapatan yang siginifikan.
“Semoga keringanan ini selalu ada selanjutnya dan kita hanya membayar iuran Jasa Raharja saja sebesar Rp 70 ribu,” lanjutnya.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Senada dengan itu, hal yang sama juga diungkapkan okeh wanita pengemudi ojek online, Fitri (30). Dirinya mengaku sangat senang menerima bantuan PKB ini. “Terima kasih Bu Gubernur. Alhamdulillah ini sangat membantu kami dimasa sulit seperti ini,” imbuh wanita yang sudah 4 tahun menjadi Ojol.
Dikatakan oleh Fitri, bahwa kenaikan BBM ini sangat berpengaruh baginya. Sebab, tarif sedikit meningkat dibanding sebelumnya, dan dibebankan juga kepada para pelanggan. Sehingga, minat pelanggan jadi menurun.
“Perbandingannya kalau sebelum ada kenaikan BBM ini biasanya 60 persen, sekarang 30 persen pendapatannya. Jadi ya lumayan turun,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED