Kota Malang
Beras dan Cabai Merah Penyumbang Utama Inflasi di Kota Malang
Memontum Kota Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, merilis bahwa kenaikan harga beras dan cabai merah menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang, pada bulan Februari 2024. Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin.
Pria yang kerap disapa Umar, menyampaikan jika selama bulan Februari, terjadi inflasi sebesar 0,50 persen secara month to month (bulan ke bulan) dan 2,61 persen inflasi year on year (tahun ke tahun). Tercatat, bahwa kenaikan harga komoditas beras ini, ternyata terjadi sejak tahun 2022 lalu.
“Rata-rata harga beras itu mencapai Rp 15 ribu per kilogramnya, itu terjadi sejak tahun 2022 lalu. Pada Februari 2022 harga beras masih sekitar Rp 11.100 per kilogram, naik menjadi Rp 12.390 per kilogram pada bulan Febrauri 2023 dan terus merangkak naik sampai Februari ini,” ujar Umar, Sabtu (02/03/2024) tadi.
Ditambahkannya, jika kenaikan harga beras ini juga terjadi di tingkat petani dan penggilingan, dengan kenaikan harga di tingkat petani sebesar 10,66 persen atau sekitar Rp 8 ribu dan di tingkat penggilingan sebesar 11,39 persen, sekitar Rp 14 ribu. Hal ini tentu menggambarkan beras di tingkat petani dan penggilingan naiknya cukup tinggi.
Baca juga :
“Ini karena pengaruh banyaknya pengendalian inflasi atau hal hal yang dilakukan oleh Pemda, terutama Pemkot Malang, bagaimana mengendalikan inflasi beras. Dengan adanya mungkin Warung Tekan Inflasi, Pasar Murah dan sebagainya. Sehingga kenaikan harga beras di tingkat konsumen tidak setinggi di tingkat petani maupun penggilingan,” katanya.
Selain beras, harga cabai merah juga mengalami kenaikan yang signifikan. Pada Desember 2023, harga cabai merah bahkan mencapai Rp 80 ribu per kilogram, meskipun sudah mengalami penurunan pada Januari 2024.
“Sebetulnya sudah menurun drastis pada Januari (2024) kemarin, tapi pada Februari kembali naik seperti pada Desember yang naiknya mecapai Rp 80 ribuan. Sehingga selain beras, cabai merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Februari 2023,” ucapnya.
Umar menyebutkan bahwa adanya berbagai kebijakan pengendalian inflasi dari Pemerintah Kota Malang, seperti Warung Tekan Inflasi dan Pasar Murah, telah berhasil menjaga kenaikan harga beras di tingkat konsumen tidak setinggi di tingkat petani dan penggilingan. Namun, Umar juga mengajak semua pihak untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan makanan lainnya, terutama menjelang bulan Ramadan.
“Komoditas lain seperti telur ayam ras dan daging ayam ras juga mengalami kecenderungan kenaikan harga. Sehingga, kami berharap agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Pemerintah Kota Malang dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga bahan makanan selama bulan Maret, terutama menghadapi bulan puasa Ramadan,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED