Politik
Banggar DPRD Sampaikan Laporan Hasil Pembahasan Ranperda APBD Kota Malang 2022
Memontum Kota Malang – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Malang, menyampaikan laporan hasil pembahasan atas Ranperda APBD tahun anggaran 2022. Penyampaian itu, digelar dalam Rapat Paripurna yang berlangsung secara virtual, Jumat (08/10/2021).
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, mengungkapkan bahwa pembahasan Ranperda APBD 2022 luar biasa alotnya. “Ini luar biasa alot, pembahasannya. Dari Kebijakan Umum APBD (KUA) yang disampaikan pendapatan kita Rp 1,05 triliun, ternyata setelah pembahasan turun drastis di angka Rp 700 miliar,” terangnya.
Selain itu, kata Made, di Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) APBD hampir di angka Rp 2,5 triliun, namun saat pembahasan menjadi Rp 2,4 triliun.
“Sehingga, banyak pemangkasan belanja. Nah, disinilah terjadi tarik ulur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), karena merasa semua prioritas. Sehingga, dengan keterbatasan anggaran, kami membahas terbuka bersama semua OPD, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Banggar. Akhirnya, ketemulah formasi APBD terbaik menurut kami,” beber Made.
baca juga
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Beberapa kegiatan tidak urgent dan jauh dari pemulihan pandemi Covid-19, maupun pemulihan ekonomi dipangkas oleh DPRD Kota Malang. “Disamping itu, yang terpenting untuk terus dianggarkan adalah kebutuhan primer seperti gaji pegawai, bbm, dan operasional rutin. Tapi yang tidak urgent, seperti event kegiatan harus dipangkas. Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) contohnya, kita pangkas sampai Rp 10 miliar. Karena, proyek rencana indoor lapangan tenis di Jalan Surabaya dan di area Stadion Gajayana, itukan kebutuhan tersier,” tegas Politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Namun, pihaknya menyetujui pengembangan destinasi wisata baru Burung Berkicau di daerah Lowokdoro, yang masuk pada anggaran Disporapar.
“Di sana ada lahan 1 hektar dan tanahnya bisa kita manfaatkan sebagai destinasi wisata baru Burung Berkicau. Jadi, kalau ada perlombaan, maka pedagang burung mau berdagang di sana bisa, karena wilayah luas. Selain itu bisa mengurai kepadatan di Pasar Splendid,” terangnya.
Meski begitu, Made menegaskan, bahwa konsennya bukan pada event. Namun, pengembangan tempat wisata baru. Uang mana, bisa membantu meningkatkan pendapatan warga Kota Malang bahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kalau ada perlombaan, kan pemerintah bisa sewakan tempat dan fasilitas di situ. Nah, bisa jadi PAD. Tapi kita anggarkan multi years, jadi Rp 2,5 miliar dahulu, baru nanti tahun 2023 dianggarkan lagi Rp 7,5 miliar,” ujar Made. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED