Kota Malang

Bahan Baku Sulit, Produsen Cincau di Kota Malang Kebanjiran Permintaan selama Ramadan

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Bulan Ramadan membawa berkah tersendiri produsen Cincau di Kota Malang. Adalah Hariyati, yang mengaku merasakan berkah itu, meskipun di satu sisi juga kesulitan mencari bahan baku daun cincau.

Diterangkannya, salah satu sulitnya bahan baku karena dipengaruhi oleh musim penghujan. Sehingga, dirinya harus mendapatkan dari kota lain. Apalagi, bahan baku sagu yang digunakannya, pun saat ini sedang mengalami peningkatan harga.

“Secara keuntungannya turun 4 persen. Itu karena, saat ini daun caunya sulit didapatkan. Kalaupun ada, itu mahal, sepertinya karena pengaruh cuaca, hujan terus. Kita pakai daun caunya ini dari Ponorogo. Kualitasnya bagus, hitam dan kenyal,” katanya, Jumat (15/03/2023) tadi.

baca juga:

Advertisement

Di Ramadan ini, Hariyati tidak menapik jika dirinya kebanjiran permintaan. Perharinya, dirinya dapat memproduksi cincau sebanyak 250 hingga 300 blek. Sedangkan, di hari biasa hanya memproduksi 30 sampai 40 blek.

“Tentu berbeda jauh ketika hari biasa dengan Ramadan. Karena permintaan saat Ramadan, ini luar biasa. Kalau biasanya itu hanya 30 sampai 40, sekarang per hari sampai 300 blek. Kalau cuacanya hujan, tidak mendukung hanya 250 blek saja,” ujarnya.

Ditambahkannya, jika cincau-cincau tersebut dipasarkan ke beberapa pasar tradisional yang ada di Kota Malang. Seperti, Pasar Bunulrejo, Pasar Kebalen, Pasar Blimbing, hingga Pasar Gadang. Untuk satu bleknya dihargai Rp 50 ribu, dengan berat 25 kg.

“Meskipun sekarang sudah banyak yang meniru kita, tetapi bersyukur semua langganan itu masih datang ke kita, rezekinya kita,” imbuhnya.

Sebagai informasi, dalam proses pembuatan cincau tersebut membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam per 20 blek. Dalam pengerjaannya, Hariyati dibantu dengan empat orang pegawainya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas