Berita
LEKAS Imbau, Rakyat Tak Perlu Panik Tanggapi Kebijakan Ngaco Walikota Malang
Memontum Kota Malang – Walikota Malang Sutiaji mengeluarkan edaran terkait epidemi Covid-19. Terkait itu Lembaga Kajian Strategis (LEKAS) memberikan catatan kritis.
“Dalam poin (2) warung kopi, bagaimana caranya pesan-antar dan jarak 1 meter, kalau warungnya 2×3. Tidak semua UMKM warung kopi punya fasilitas itu,” tutur Didit Kurnianto, Direktur LEKAS di Malang.
Keputusan tersebut sangat gegabah, dan diskriminatif terhadap UMKM di Malang. Dampaknya pada UMKM sangat berat. Selain itu juga akan berimbas ke sektor lain, terutama pasar-pasar tradisional yang juga tempat berkumpul orang.
Keputusan walikota harusnya mempertimbangkan dampak di lapangan, tapi juga tindak-lanjut aparat pemerintah selanjutnya.
Di poin (3), soal pembatasan pembelian beras, gula dan kebutuah pokok lainnya. Apa tindak lanjutnya ? Siapa yang mengawasi di lapangan ? Siapa yang menjamin edaran tersebut dilaksanakan ?
Di sisi lain edaran walikota itu sifatnya anjuran atau perintah juga tidak jelas. Kalau anjuran, aparat naik mobil bawa pengeras. Kalau perintah, siapa yang menjamin perintah itu dilaksanakan.
“Sekarang tanggal 20, anjuran mulai efektif 19. Artinya, ini bukan anjuran, bukan perintah, tapi walikota sedang gremeng sendiri di kantor,” kata Didit, Aremania yang juga mantan aktivis 98. Ada beberapa kemungkinan respon masyarakat terhadap edaran walikota Malang itu. Pertama, rakyat panik, berarti kebijakan walikota ngaco. Atau,kedua rakyat tetap nyantai, artinya walikota gak digugu alias tak direken warganya.
BACA : Siaga Covid-19, Tempat Hiburan Tutup, Pembatasan Pembelian Sembako
Terlepas dari edaran itu LEKAS memberikan saran, pemerintah daerah untuk segera melakukan tracking orang yang terpapar Corona. Umumkan secara detail, agar kewaspadaan rakyat punya pegangan. Kedua, melakukan karantina kawasan, kampus, RT, atau yang lain tergantung lacakan petugas di lapangan.
Keduanya harus secepat-cepatnya, jika tidak ingin pageblug Corona tidak terkendali. (*/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED