Kota Malang

Debat Publik Tiga, Paslon Pilkada Kota Malang Bahas Pemanfaatan Teknologi untuk Lingkungan dan Kolaborasi

Diterbitkan

-

DEBAT: Suasana Debat Publik Ketiga Pilkada Kota Malang oleh Calon Wakil Wali Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Debat publik ketiga Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang dalam Pilkada Serentak 2024, dengan tema Peran Pemerintah Kota Malang dalam Menyelarasikan Pembangunan Daerah dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat dalam Rangka Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan dan NKRI, berlangsung Rabu (20/11/2024) malam.

Tentu debat tersebut, menjadi ajang adu gagasan dan visi antar Paslon untuk menjawab tantangan pembangunan di Kota Malang. Para Paslon sendiri, tampil dengan mengenakan pakaian adat yang menambah nuansa khas budaya Indonesia.

Salah satu isu yang menarik perhatian adalah bagaimana para Paslon memanfaatkan teknologi untuk pengelolaan lingkungan, perlindungan kawasan hijau dan sumber daya air di Kota Malang, serta rencana kolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi. 

Dari Paslon nomor urut 3, Abah Anton-Dimyati Ayatullah (Abadi) memaparkan strategi yang akan dilakukan dalam pengelolaan lingkungan, yakni akan fokus pada pemilahan sampah dan eko drainase. Calon Wakil Wali Kota, Dimyati, mengapresiasi langkah pengelolaan sampah terpadu yang sudah dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang. Namun, ditegaskannya akan pentingnya pemilahan sampah sejak dini di tingkat rumah tangga.

Advertisement

“Sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) seharusnya sudah terpilah sehingga mempermudah pengolahan menjadi produk bernilai ekonomi seperti briket,” jelas Dimyati.

Calon Wakil Wali Kota nomor urut 3-Dimyati, juga mencanangkan pembangunan ekodrainase di beberapa titik strategis untuk mengatasi banjir serta berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk penghijauan. Termasuk dengan mewajibkan mahasiswa membawa satu pohon saat akan berkuliah di Kota Malang.

Baca juga :

“Selain itu juga akan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) provinsi untuk mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) secara lebih efektif,” ucapnya.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota nomor urut 1, Ali Mutohirin, menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan lingkungan. “Aplikasi digital harus dimanfaatkan untuk memantau kawasan hijau, drainase, hingga pengelolaan sampah secara real-time,” ujar Ali.

Advertisement

Dirinya juga berkomitmen, untuk menggalang pendanaan dari pemerintah provinsi untuk merevitalisasi ruang hijau dan memperbaiki infrastruktur drainase. Menurutnya, pendekatan ini sangat diperlukan mengingat keterbatasan anggaran daerah.

“Kita harus kreatif dalam mencari solusi pendanaan untuk mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya. 

Lebih lanjut, calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 2, Ganis Rumpoko, akan memanfaatkan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT), big data dan energi terbarukan untuk menghadapi tantangan lingkungan. “Teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi suhu, memantau kondisi sampah, hingga mengantisipasi potensi banjir secara lebih akurat,” kata Ganis. 

Dirinya juga menilai, pemanfaatan teknologi adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan sekaligus menjaga keberlanjutan kawasan hijau di Kota Malang. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas