Kota Malang
Berharap Solusi dari Pengumuman PPDB Jalur Zonasi, Wali Murid Malah Diminta Pilih Sekolah Swasta
Memontum Kota Malang – Beberapa wali murid melakukan protes di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Aksi itu dilakukan, menyusul pelaksanaan pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP Negeri di Kota Malang jalur zonasi, Jumat (17/06/2022) tadi.
Salah satu wali murid, Sumiati (36) warga Bandulan, melakukan protes karena pihaknya memastikan bahwa jarak tempuh antara tempat tinggal dan sekolah, akan memakan waktu lama. Padahal, pada pilihan zonasi sebelum pengumuman, sudah memilih jarak terdekat.
“Untuk pilihan zonasi memilih SMPN 15, 30 dan 6. Itu, sudah zonasi yang terdekat. Bahkan jarak paling dekat itu ke SMPN 15, hanya 1.059 meter,” ucap Sumiati, Jumat (17/06/2022).
Tentu dengan hasil yang menyatakan bahwa anaknya tidak lolos jalur zonasi, maka membuat dirinya merasa kecewa. Padahal menurutnya, lokasi sekolah yang dituju masuk dalam radius dekat dengan tempat tinggalnya.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Agak kecewa dengan hasilnya. Padahal, rumah saya di Bandulan atau dekat dengan SMPN 15 yang sama-sama Kecamatan Sukun. Namun, malah enggak keterima,” jelasnya.
Dirinya juga sempat menemui pihak Disdikbud Kota Malang, namun solusi yang di dapat yaitu mengarahkan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta. Tentu, hal tersebut tidak sesuai dengan harapan dan solusi. Sebab, dirinya datang ke kantor Disdikbud, untuk mendapatkan solusi agar anaknya diberikan kesempatan untuk sekolah di SMP Negeri.
“Maksud kedatangan kami ke sini, mungkin ada harapan atau bisa diberikan solusi memilihkan sekolah yang tepat. Atau menempatkan ke sekolah yang lain. Ternyata juga tidak bisa,” katanya.
Kepala Seksi Peserta Didik Disdikbud Kota Malang, Dodik Teguh Pribadi, menjelaskan untuk penerimaan Calon Peserta Didik Baru jenjang SMP itu disesuaikan dengan daya tampung sekolah. Diketahui, untuk jalur zonasi dari total 30 SMPN yang ada di Kota Malang itu menampung sebanyak 3.385 siswa.
“Jumlah pendaftar jalur zonasi dijenjang SMPN itu ada 5.343 siswa, kita mendeteksi itu di pilihan satu. Untuk yang diterima 3.385, habis semua pagunya,” tutur Dodik.
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan bahwa pagu jalur zonasi itu sebesar 50 persen dari pagu di masing-masing sekolah. Dalam tahapan seleksi, pihaknya telah melakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Ini yang harus disadari oleh masyarakat jika jumlah lulusan SD itu sekitar 13 ribuan, sementara daya tampung SMP itu sekitar 8 ribu. Berarti logikanya sekitar 6 ribuan peserta didik tidak bisa ke SMP Negeri, dan itu gak bisa dipaksa,” tegasnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat, agar tidak berkecil hati dalam memilih sekolah untuk putra-putrinya. Sebab menurutnya, semua sekolah di Kota Malang baik Negeri maupun swasta itu sama saja. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED