Pemerintahan
Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Idul Fitri, Pemkot Malang Lakukan Pemantauan Empat Poin
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) online bersama jajaran Pemerintah Pusat.
Disampaikan Sutiaji usai giat yang berlangsung Senin (03/05) di Ngalam Command Center itu, Pemerintah Pusat kembali memberi penegasan waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19 di masing-masing daerah.
Baca juga:
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
- Disdikbud Kota Malang Kenalkan Koleksi Museum melalui Program Jemput Bola ke Sekolah
“Sebetulnya tadi lebih ke penekanan kewaspadaan saja, apalagi menuju Idul Fitri. Jangan sampai sudah divaksin, terus lengah,” ujarnya.
Terlebih di masa pelarangan mudik pada tanggal 6-17 Mei nanti, ditegaskan Sutiaji akan tetap memperkuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
“Mudik kan tidak boleh, tapi wisata boleh. Jadi kita kuatkan PPKM mikro, nanti tingkat RT dan RW yang mengawasi lebih ketat, siapa saja warga pendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, menyatakan bahwa tiap daerah kota/kabupaten harus memiliki 4 pantauan. “Pertama adalah kenaikan kasus jangan sampai eksponensial atau tajam. Kedua adalah kasus kematian yang menurun,” ujarnya.
Menurut dr Husnul, sudah 10 hari belakangan ini Kota Malang nihil kasus kematian. Sehingga presentasi kematian turun, yang semula 9.16 persen menjadi 9.01 persen.
“Yang ketiga kasus kesembuhan diharapkan diatas 90 persen. Sedangkan kita sendiri sudah mencapai 90,25 persen. Terakhir Bed Occupancy Ratio (BOR) harus dibawah 50 persen. Dari 11 rumah sakit rujukan Kota Malang, BOR hanya 35,8 persen,” beber dr Husnul.
Sehingga dari kriteria 4 pantauan di daerah, Kota Malang memenuhi semua indikatornya. Untuk arahan jelang Idul Fitri 1442 H, pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang itu mengatakan bahwa larangan mudik, pengetatan di dalam kerumunan sudah menjadi bagian petugas di daerah.
“Kita kan punya tim disini, terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), maupun Dinkes. Terlebih untuk Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) menguatkan lagi dan memetakan di titik-titik rawan terjadi keramaian,” urai dr Husnul. (hms/mus/ed2)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia