Hukum & Kriminal

4 Tersangka Tahanan Kabur Ditembak, Bayu Mau Kabur ke Jakarta

Diterbitkan

-

Keempat tersangka Adrian, Nur Cholis, Bayu dan Shokib berkumpul kembali saat dirilis di Polresta Malang Kota. (gie)
Keempat tersangka Adrian, Nur Cholis, Bayu dan Shokib berkumpul kembali saat dirilis di Polresta Malang Kota. (gie)

Memontum, Kota Malang – Satu persatu tahanan kabur narkoba yang telah membobol jeruji besi tahahan Polresta Malang Kota pada Senin (9/12/2019) pukul 01.00, akhirnya kembali berkumpul pada Minggu (15/12/2019) malam.

Hal itu setelah Petugas Polresta Malang Kota membekuk Bayu Prasetyo (34) warga Jl Sumber Sekar Gang Dahlia, RT01/RW07, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada Minggu (15/12/2019) pukul 10.00, di kawasan Jl Martadireja 1 No 871, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Bahkan karena melawan petugas, Bayu terpaksa dihadiahi tembakan pada kedua kakinya. Dengan tertangkapnya Bayu ini maka pelarian 4 tahananan kabur, berakhir sudah. Mereka kini kembali berkumpul di balik heruji besi Polresta Malang Kota.

Saat dirilis pada Senin (16/12/2019) siang, ke empat tersangka terlihat kembali berkumpul. Andrian Fairi alias Yan (46) warga Jl Jodipan Wetan Gang I, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, berhasil ditangkap.

Advertisement

Selasa (10/12/2019) pukul 00.30. Dia nekat kabur karena ingin menghadiri pernikahan anaknya pada 13 Desember 2019. Kaki nya terpaksa dilumpuhkan karena mencoba kabur dan melawan petugas.

Otak dari kaburnya para tahanan yakni Shokib Yulianto (39) warga Jl Jl MT Haryono XlV/ 22 Kel Dinoyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu (11/12/2019) sekitar pukul 01.00, berhasil dibekuk di rumah kos di kawasan Desa Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri.

Shokib mengaku kabur karena ingin jenguk anaknya di pondok. Kedua kakinya terpaksa dilumpuhkan karena melawan petugas dan mencoba kabur.

Tersangka selanjutnya yakni Nur Kholis (29) warga Jl MT Haryono Gang XlV Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, yang berakhir diringkus di kawasan Jl KH Malik Dalam, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Rabu (11/12/2019) pukul 22.00.

Advertisement

Dia bersenjatakan sikat gigi yang dimodifikasi ujung lancip yang bisa digunakan menikam. Saat ditangkap, dia mencoba menyerang petugas dengan 2 sikat gigi runcing tersebut hingga terpaksa 3 tembakan bersarang di kedua kakinya. Nur Kholis mengaku kabur karena tidak mau menyusahkan orang tuanya yang kerap besuk di penjara.

Terakhir adalah Bayu Prasetio alias Tyo. Dia sebenarnya sempat kabur ke Kediri bersama Shokib. Namun dia kemudian memilih untuk pergi berencana ke Jakarta. Dengan bermodalkan uang pinjaman Rp 5000 ribu, dia bisa sampai ke Banyumas.

Namun pelariannya harus berakhir pada Minggu (15/12/2019) pukul 10.00, saat petugas melakukan pengepungan di Hotel Roda Mas Jl Martadireja. Kedua kaki Bayu dihadiahi timah panas karena menyerang petugas dan mencoba kabur meskipun 3 tembakan peringatan di udara sudah diletuskan.

Saat dikonfrontir, Shokib mengakui bahwa dia adalah otak dari aksi kabur dari jeruji besi. “Saya awal November 2019, masuk penjara. Saya menempati kamar 6. Teman-teman sebenarnya tahu kalau saya hendak kabur. Gergaji yang saya gunakan hasil mencuri dari tukang pipa yang sedang perbaiki pipa di tahanan. Saya menggergaji sekitar 2 minggu,” ujar Shokib.

Advertisement

Saat proses mengergaji itu Shokib dibantu oleh Bayu dan Nur Kholis. “Saya tidak pernah mengajak mereka. Mereka sendiri yang ingin kabur bersama saya,” ujar Shokib. Pengakuan Shokib dibenarkan oleh Bayu bahwa gergaji tersebut memang dicuri dari tukang pipa.

Berbeda pengakuan tersangka Adrian alias Yan yang mendapat informasi kalau gergaji besi didapat Shokib dari pembesuk. Yakni dimasukan dalam roti. Tentunya dua pengakuan yang berbeda ini akan dikonfrontir kembali oleh petugas.

Kapolres Malang Kota AKBP Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan kronfrontir terkait pengkuan yang berbeda dari para tersangka salah satunya yakni terkait tergaji besi.

“Para tersangka sudah berhasil kami tangkap kembali. Dalam penangkapan itu kami bentuk 4 tim dentan total aebanyak 58 personil gabungan daei Reskoba, Reskrim, Polsek dan beberapa fungsi lainnya,” papar Leonardus, mantan Kapolres Batu kepada rekan media.

Advertisement

“Masing-masing tim mengejar 1 tersangka. Saat ini seluruhnya sudah berhasil kami tangkap. Saat ini masih prosea penyidikan. Dengan kaburnya 4 tahanan ini tambauan berkas tindak pidana. Saat ini kami masih konfrontir para tersangka,” ujar AKBP Leonardus. (gie/oso)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas