Pendidikan
Unidha Gelar Seminar Internasional, Tingkatkan Pengetahun Sejarah, Ajak Dosen Jaga NKRI
Memontum Kota Malang – Sebanyak 100 dosen dari seluruh Indonesia dan mancanegara, Sabtu (12/10/2019) pagi berkumpul di Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang. Mereka datang untuk mengikuti diskusi dan seminar Internasional di Unidha.
Hadir dalam seminar ini sebagai pembicara yakni Mr Peter Brian Ramsay Carey, Fellow Emeritus Trinity College Oxford, Adjunct Profesol FIB Universitas Indonesia, Mr Max Lane, visiting Snior Fellow Institute of Southeast Asia Studies-Yosuf ishak Institute, Nasional University Singapure dan Prof Dr Widodo, dosen Fakultas Hukum Unidha.
Salah satunya mengupas sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Menginggat dan memahami kembali kembali sejarah untuk selalu menjaga kutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Indonesia memiliki keragaman etnis, suku, budaya, bahasa dan agama. Ada 16.056 pulau, memiliki 2,01 juta km daratan, 3,25 juta km lautan, zona ekonomi eklusif 2,55 juta km, 34 propinsi dibagi menjadi 519 kabupaten / kota. Dengan kenyataan beragamnya Indonesia maka dapat dibayangkan bergamnya pendapat, keyakinan, pandangan dan kepentingan masing-masing warga Indonesia termasuk dalam beragama. Dengan keberagaman yang sangat besar ini, harua dikelola dengan baik supaya tidak terjadi adanya gesekan yang menimbullan perpecahan.
Wakil Rektor I Unida, Dr Suharto, MPd, mengatakan bahwa seminar internasional ini diselenggarakan supaya bangsa Indonesia semakin melek terhadap sejarah bangsa.
” Kita hadirkan juga orang asing yang melihat sejarah Indonesia lebih objektif. Mr Pieter menceritakan secara detail sejarah perjuangan Pangeran Dipenogoro. Kita berharap supaya bangsa ini menginggat kembali dan semakin melek terhadap sejarah. Presiden pertama kita, Bung Karno pernah mengatakan bahwa kita tidak boleh meninggalkan sejarah supaya kedepannya Indonesia tetap utuh,” ujar Suharto.
Keberagaman Indonesia harus selalu diperihara supaya keutuhan NKRI terjaga.
” Keragaman Indonesia adalah anugrah. Namun keragaman harus selalu dikelola dengan baik. Sebab jika terjadi kesalahan pengelolaan maka akan jadi permasalahan bangsa. Seperti yang kita ketahui bahwa kesatuan dan persatuan itu sangat penting. Mengetahui dan menguatkan pengetahuan sejarah adalah salah satu cara menjaga keutuhan bangsa,” ujar Suharto.
Seminar ini sengaja menghadirkan para dosen seluruh Indonesia dengan harapan bisa mengimbas di lembaga pendidikannya masing-masing untuk selalu bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.
” Dengan mengetahui lebih dalam sejarah maka akan menumbuhkan cinta dan dan semangat nasionalisme. Mengetahui betapa gigihnya pejuang-pejuang bangsa untuk menjaga Negera Indonesia,” ujar Suharto. (gie/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED