Hukum & Kriminal

Tragedi Mukidi dan Anaknya, Si Penabrak Berstatus Mahasiswi UMM

Diterbitkan

-

Mobil Pajero maut masih diamankan di unit Laka Lantas Polresta Malang Kota. (gie)
Mobil Pajero maut masih diamankan di unit Laka Lantas Polresta Malang Kota. (gie)

Memontum, Kota Malang – Tersangka penabrak Mukidi (60) dan Bambang (23), anaknya, warga Jl Mayjend Sungkono Gang VI, RT 03/RW 01, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mengalami syok berat.

Dia adalah KAP alias Karin (18) mahasiswi UMM, warga Perum Puri Cempaka Putih, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kondisinya belum stabil hingga masih sukit untuk memberikan keterangan detail kepada petugas.

Kanit Laka Lantas Polresta Malang Kota Iptu Dedy Catur menjelaskan kembali terkait proses sehingga Karin menyerahkan diri pada Jumat (30/11/2019) sekitar pukul.18.30. Diceritakan pasca kecelakaan tabrak lari itu, petugas unit Laka Lantas terus melakukan penyelidikan dengan mencari para saksi.

Petugas akhirnya menemukan salah satu saksi yang sempat melakukan pengejaran terhadap mobil Pajero Sport Putih. Namun saksi sempat kehilangan jejak namun sempat melihat kalau mobil tersebut belok kanan ke Perum Puri Cempaka Putih.

Advertisement

“Mobil melaju kencang hingga tidak terkejar oleh saksi.. Namun saksi sempat melihat kalau mobil Pajero putih berbelok ke arah perum Puri Cempaka Putih. Kami kemudian melakukan penyelidikan dengan mencari CCTV yang berada di Perum Cempaka Putih. Saat itu memang terlihat ada mobil Pajero putih Nopol N-1944-AF yang melintas dan waktunya identik,” ujar Iptu Deddy.

Petugas kemudian melakukan pengecekan nopol di Samsat hingga diketahui alamat si pwmilik mobil.

“Rumahnya sangat besar. Saya juga ikut datang ke lokasi. Namun di rumah tersebut hanya ada pembantunya. Kemungkinan dia tidak berani.membuka pintu gerbang karena pemilik rumah sedang pergi. Saat itu mobilnya ada di garasi, namun orangnya sedang pergi,” ujar Iptu Deddy.

Sekitar pukul.17.00, Iptu Deddy dan anggotanya bergeser ke kantor Unit Laka Lantas. “Kami bergeser, namun ada anggota yang tetap berjaga. Kami juga telah sampaikan kepada ketua RT setempat untuk menyampaikan kepada si pemilik rumah jika sudah datang. Sekitar pukul 18.00, KAP diantar oleh orang tuanya ke unit Laka Lantas,” ujar Iptu Dedddy.

Advertisement

Saat itu kondisi Karin sangat Syok. Dia terus menangis hingga sulit untuk dimintai keterangan. Namun kepada petugas, dia sempat mengatakan kalau pagi itu dia baru pulang mengerjalan tugas di Kampus UMM Tlogomas. Saat melajukan mobilnya Karin tidak sendiri. Dia bersama salah seorang temannya. Diduga karena mengantuk, Karin mengalami kecelakaan.

Saat itu dia sempat menghentikan mobilnya dari kejauhan dan mengira hanya menabrak gerobak. Dia mengaku tidak melihat tubuh Mukidi dan Bambang yang berada di selokan. Dia kemudian pulang ke rumah hingga mengetahui berita viral di media sosial FB kalau ada 2 korban meninggal korban tabrak lari di Jl Mayjen Sungkono.

Saat itu juga, Karin langsing syok hingga terus menangis. Dia kemudian bercerita kepada orang tuanya hingga ditenangkan. Pada Jumat siang, diabberaama orang tuanya menenangkan diri hingga pada Jumat sore menyerahkan diri ke Unit Laka Lantas.

Kabarnya pada Sabtu siang, pihak keluarga Karin sudah mengunjungi rumah duka. Perlu diketahui bahwa informasinya Karin adalah anak dari orang partai yang juga bekerja sebagai kontraktor.

Advertisement

Seperti yang diberitakan sebelumnya, petugas kebersihan, Mukidi (60) dan Bambang (23), anaknya, warga Jl Mayjend Sungkono Gang VI, RT 03/RW 01, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 05.00, menjadi korban tabrak lari.

Saat ditemukan, keduanya dalam kondisi tewas di dalam selokan Jl Raya Mayjend Sungkono, Kecamatan Kedungkandang atau tepatnya depan Telecenter Kota Malang.

Jenazah bapak anak ini kemudian dievakuasi petugas Laka Lantas Polresta Malang Kota dibawa ke kamar mayat RSSA Malang untuk mendapat visum dokter. Hingga pukul 14.40, si penabrak masih misterius, belum diketahui identitasnya.

Informasi Memontum.com, seperti biasanya, Mukidi dan Bambang, anaknya bekerja sebagai petugas kebersihan di sekitaran Jl Mayjend Sungkono. Pagi itu Mukidi menaiki sepeda pancal, sedangkan Bambang mendorong gerobak sampah betjalan ke arah selatan.

Advertisement

BACA : Pelaku Ketakutan Usai Tabrak Mukidi dan Anaknya, Serahkan Diri Ke Polisi

Namun saat itu dari arah belakang muncul kendaraan mobil melaju dengan kecepata tinggi. Diduga si sopir melajukan mobilnya dengan cara ugal-ugalan hingga tidak waspada depan. Mobil tersebut menghantam tubuh Mukidi yang sedang mengayuh sepeda.

Disaat bersamaan, Bambang yang sedang mendorong gerobak juga tertabrak dari arab belakang sehingga bapak dan anaknya ini jatuh ke dalam selokan.

BACA JUGA : Ditabrak Mobil Misterius, Bapak Anak Penarik Gerobak Sampah Tewas

Advertisement

Nampaknya si pengendara mobil tidak mau bertanggung jawab. Dia memilih tancap gas tanpa menolong korbannya yang berada di dalam selokan. Jika dilihat dari kondisi para korban dan juga sepeda serta gerobok yang rusak parah, tabrakan tersebut cukup keras. Bahkan saking kerasnya sampai bamper depan mobil pecah tertinggal di lokasi.

Warga sempat berdatangan ke lokasi namun saat itu Mukidi dan Bambang sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan luka parah di kepala. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Unit Laka Lantas Polresta Malang Kota. (gie/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas