Hukum & Kriminal

Temui Walikota, Oppo dan Atria Akui Bersalah, Soal Miras saat Buka Puasa

Diterbitkan

-

Walikota Malang Sutiaji dan perwakilan Oppo Indonesia, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Memontum Kota Malang – Mengaku bersalah, manajemen Oppo dan Hotel Atria menghadap Walikota Malang Sutiaji untuk meminta maaf, dan menjelaskan runtutan kejadian, serta memohon solusi kepada Pemkot Malang, di ruang sidang Balaikota Malang, Rabu (22/5/2019) siang. Dalam kunjungan tersebut, Walikota Malang Sutiaji menerima laporan, bahwa kegiatan tersebut merupakan gabungan dua acara yaitu dealer gathering dan buka bersama.

“Mereka mengaku acara minum tersebut usai acara inti. Dimana minuman keras (miras) tersebut dibawa oleh pihak luar. Nah, bagaimana mekanisme minta maaf, saya serahkan kepada masing-masing pihak manajemen. Yang pasti, kedua pihak saya nilai bersalah,” jelas pria nomor satu di Kota Malang ini.

Sutiaji sengaja menggali informasi langsung dari kedua pihak agar bisa menerima informasi sesungguhnya dan bisa menjawab pertanyaan masyarakat, serta untuk mengambil kebijakan. Pasalnya, sebelumnya melalui surat edaran Pengumuman Walikota Malang Nomor 4 Tahun 2019 tentang menyambut dan menghormati bulan suci Ramadan 1440 Hijriah, telah diatur terkait kegiatan di hotel.

“Kalaupun terjadi di hotel Atria, artinya pihak hotel yang lalai menyampaikan. Kan sudah ada edarannya, tapi kok dilanggar. Artinya kan menantang. Melalui Satpol sudah diperingatkan, jika kembali melanggar akan kami cabut ijin operasionalnya,” jelas Sutiaji.

Advertisement

Sutiaji sangat menyayangkan kejadian yang turut mencoreng nama Kota Malang secara nasional. Untuk itu, Pemkot Malang mengeluarkan peringatan keras kepada kedua pihak manajemen.

“Ijin kegiatan Oppo kan di hotel Atria, jadi biar mereka yang menyelesaikan. Meski saya kira kedua manajemen bersalah. Atria salah, Oppo juga salah. Karena apapun itu atau tertutup, jika namanya buka bersama ya ga boleh ada minuman keras. Ibaratnya, orang minum miras di serambi masjid, itu jelas salah. Seakan desakralisasi sebuah agama, dalam hal ini agama Islam,” tegas Sutiaji.

Kekhawatiran tersebut karena anggapan di masyarakat berkembang isu SARA. Dimana pelaku merupakan non muslim. “Padahal tidak mesti seperti itu. Ini yang saya khawatirkan ada bibit perpecahan karena ketersinggungan,” tandas Sutiaji.

Baca : Oppo Bukber Miras Berbuntut Panjang, LIRA Adukan ke Polres Malang Kota

Advertisement

Sementara itu, Legal NPR Oppo Indonesia, Antonius Wangge, menjelaskan ada dua acara gathering, yaitu gathering karyawan (17 April) dan gathering dealer (Mei). Karena bertepatan Ramadhan, maka dikemas jadi satu dalam buka bersama dan gathering.

“Oppo area Malang melakukan efesiensi dikemas sehari. Minuman tersebut merupakan sumbangan tiba-tiba tamu dari Surabaya, persis setelah acara. Anak-anak dan hotel tidak tahu, dikira disediakan (dihidangkan),” jelas Antonius.

Atas kelalaian tersebut, Oppo Indonesia meminta maaf kepada khalayak umum, baik melalui Pemkot Malang maupun MUI Kota Malang.

“Kami sangat menghargai umat Islam. Sekitar 83 persen karyawan kami beragama Islam. Bahkan dalam beberapa tragedi kemanusiaan, kami bantu support. Hanya saja keefesienan tersebut yang berakibat seperti ini. Untuk itu, Oppo area Malang kami berikan SP3. Sekali lagi kami Oppo Indonesia mengaku bersalah,” jelas Antonius.

Advertisement

Baca Juga : Ambil Hikmah, Oppo Hapus Tradisi Pesta Miras

Oppo akan menghadapi pihak-pihak masyarakat yang menuntut, karena itu hak hukum mereka. Oppo siap bertemu secara langsung dan meminta maaf.

“Kalaupun ada permintaan semacam cuci dosa untuk menggelar santunan kepada yatim piatu, khitanan massal, dan kegiatan sosial lainnya, akan kami coba lakukan. Mungkin maaf saja, atau iklan di koran tidak cukup,” tandas Antonius. (adn/yan)

 

Advertisement

 

Surat Permintaan Maaf warna-1 copy

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas