Kota Malang
Pemkot Malang bersama RKD Support Disabilitas agar Terus Berkreasi dan Berdaya
Memontum Kota Malang – Pesan penguatan pembangunan inklusif menjadi isu strategis saat ini dan terus dibangun dalam berbagai kegiatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pada beberapa acara kedinasan pun, para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menyiapkan ruang kreasi disabilitas melalui bazar produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mewarnai berbagai event. Selain itu, berbagai unsur juga mendukung dan terlibat untuk mewadahi para disabilitas agar terus berkarya, seperti Rumah Kreatif Disabilitas (RKD).
Penggagas RKD, Indria Sari, menjelaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekan memulai inisiatif pemberdayaan tersebut atas dasar keinginan membantu adik-adik penyandang disabilitas yang telah lulus sekolah agar semakin mandiri dalam menatap masa depan mereka.
“Awalnya, cuma dua kali seminggu kami berkumpul untuk pelatihan. Ternyata, peminat semakin banyak sehingga sekarang hampir setiap hari kami lakukan,” ujar Indria, Jumat (26/11/2021).
Baca juga
- Pemkot Malang Komitmen Percepat Penanganan Penyakit TB Lewat Penataan Lingkungan Sehat
- Kunjungi MPP, Ombudsman RI Apresiasi Potret Pelayanan Publik yang Hampir Sempurna
- Kolonel Pelaut Hartanto Resmi Jabat Komandan Lanal Malang, Siap Jaga Stabilitas Menjelang Pilkada 2024
- Diperiksa 6 Jam oleh KPK, Sejumlah Saksi Pokmas Pilih Bungkam
- Jelang Pilkada, Dispendukcapil Kota Malang Dorong Upaya Jemput Bola Perekaman E-KTP
Dua tahun berselang semenjak peluncuran pada 12 April 2019, RKD yang berlokasi di Jalan Vinolia Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwatu, telah mampu mendampingi 25 orang penyandang disabilitas. Karakternya pun beragam, mulai penyandang tuna wicara, grahita, rungu hingga tuna daksa turut bergabung.
Aneka keterampilan mulai laundry sepatu, karya tangan, konveksi dan jahit, serta tata boga, diajarkan dengan metode yang adaptif terhadap karakteristik disabilitas yang disandang peserta. Yang menarik, pendamping juga banyak dari sesama disabilitas.
“Dengan kebersamaan, peserta jadi lebih terbuka dan tidak malu bertanya,” sambungnya.
Kebahagiaan yang dirasakan sesama disabilitas, tambahnya, tentu menjadi asupan semangat bagi Indri. Terlebih, banyak pihak tergerak untuk turut menjalin kemitraan dengan RKD.
“Banyak pelatihan dan peluang pameran yang dihadirkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang. Lalu, juga ada pengabdian masyarakat oleh Universitas Brawijaya (UB), kerjasama dengan Mitra Kunci, dan Balai Latihan Kerja, serta pendampingan dari USAID Jawa Timur,” bebernya.
Kerja kerasnya dan rekan sesama disabilitas, ternyata berbuah manis. Pasalnya, belum lama ini mereka dihargai dengan predikat Juara 2 Anugerah Inklusi Award Jawa Timur.
Di samping itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, turut angkat bicara berkaitan dengan geliat inklusi di Kota Malang.
“Alhamdulillah, saya sangat mengapresiasi semangat para penyandang disabilitas Kota Malang untuk terus berkarya,” kata Sutiaji.
Ke depan pemilik kursi N1 itu berharap para disabilitas tidak berhenti berinovasi. “Teruslah berkarya, ubah keterbatasan menjadi kelebihan. Insyaallaah kita dukung terus,” pesan pria berkacamata tersebut. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia