Kota Malang

Monitoring Kenaikan Inflasi, TPID Kota Malang Gelar High Level Meeting dan Penandatanganan MoU

Diterbitkan

-

TPID: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat memberikan sambutan pada kegiatan High Level Meeting dan penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota Malang dengan Bank Indonesia Malang serta Bulog Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, menggelar High Level Meeting dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan Bank Indonesia (BI) Malang serta Badan Usaha Logistik (Bulog) Malang, Selasa (30/01/2024) tadi. Kegiatan itu dilakukan, guna memitigasi dan memonitoring pengendalian inflasi di Kota Malang. Kemudian, juga untuk mengetahui penyebab-penyebab kenaikan inflasi yang dihadapi jelang pemilu dan Hari Keagamaan Besar Nasional (HKBN) Tahun Baru Imlek 2024.

“Alhamdulillah, di tahun 2023 akhir kita bisa menekan sampai di bawah angka nasional dan provinsi. Tentu, itu karena adanya kerja sama yang baik. Sehingga, di tahun 2024 ini harus kita antisipasi dan agar tetap konsisten, karena bulan Februari juga ada Imlek, Isro Miroj, cuti bersama, ditambah Pemilu dan menjelang puasa serta Hari Raya Idul Fitri,” jelas Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat memberikan sambutan tadi.

Sehingga, dalam menghadapi situasi tersebut, menurut Wahyu harus tetap diwaspadai dan diantisipasi. Apalagi, juga akan ada beberapa komiditi yang dimungkinkan akan mengalami lonjakan harga.

“Kemarin kita ada kenaikan cabai, tapi sekarang sudah aman. Namun, yang perlu kita perhatikan itu terkait dengan beras, jagung dan daging sapi. Tetapi kita juga sudah koordinasi dengan Bulog Malang dan BI Malang,” katanya.

Advertisement

Baca Juga :

Kemudian, dikatakan jika terkait dengan beras SPHP akan segera digelontorkan oleh Pemkot Malang dalam waktu dekat. Rencananya, di dua kecamatan yaitu di Kecamatan Klojen dan Kecamatan Blimbing.

“Kita memberikan subsidi. Karena SPHP ini kan dari Bulog kepada toko-toko, kan itu ada ongkos. Nah, itu kami subsidi ongkosnya. Disini kita menjual harganya yang tidak jauh dengan Bulog. Tetapi yang jelas kita akan gelontor dan pasti lebih murah daripada distributor,” tuturnya.

Lebih lanjut, untuk komoditi daging sapi, menurutnya sebelum ada kenaikan harga akan diintervensi dan juga bekerjasama dengan Kabupaten Malang. “Tak hanya itu, di sekitar Kota Malang juga ada beberapa daerah yang memiliki potensi jagung tinggi dan itu nanti akan kita kerjasamakan dengan Perumda tunas untuk dapat membeli jagung tersebut,” imbuhnya.

Advertisement

Sebagai informasi, untuk penandatangan MOU antara Pemerintah Kota Malang dengan Bank Indonesia itu terkait dengan upaya bersama pengendalian inflasi. Kemudian, untuk penandatangan MOU bersama dengan Bulog itu terkait dengan ketahanan pangan Kota Malang. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas