Kota Malang
Minggu Depan Kota Malang Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Memontum Kota Malang – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditargetkan akan segera berlangsung di Kota Malang. Namun ditegaskan Wali Kota Malang, Sutiaji, PTM tidak harus menunggu sampai semua pelajar mendapatkan dosis kedua vaksin. Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) merencanakan, Senin (06/09), uji coba PTM akan dilakukan.
“Vaksinasi adalah salah satu cara sebagai tindakan preventif menuju PTM. Tapi saya kira tidak harus nunggu sampai dosis dua,” ujarnya, Selasa (31/08).
Baca Juga:
Sehingga, selain protokol kesehatan (prokes) dikuatkan, masing-masing sekolah juga dihimbau menyesuaikan penyelenggaraan dengan kemampuan.
“Saya juga sudah sampaikan kepada sekolah untuk tidak memaksakan 50 persen atau 30 persen. Tetapi sesuaikan dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masing-masing sekolah,” tegasnya.
Hal itu dimaksudkan agar proses PTM bisa berlangsung secara bertahap. Karena, berdasarkan Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 38 Tahun 2021, PTM juga harus dilakukan terbatas maksimal 50 persen. Kecuali Sekolah Luar Biasa (SLB) seluruh jenjang pendidikan, maksimal 62 persen hingga 100 persen atau maksimal 5 siswa perkelas. Untuk PAUD diperbolehkan PTM maksimal 35 persen dan maksimal 5 siswa perkelas.
“Kalau cara evolusi kan lebih enak, pelan-pelan. Daripada revolusi yang bisa berpotensi menimbulkan bahaya penularan Covid-19. Maka insyaallah Senin (06/09) kita uji coba PTM,” terang Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Suwarjana, menjelaskan bahwa uji coba tatap muka tidak dilakukan di semua sekolah.
“Nanti akan kita pilih dan tunjuk sekolah yang siap. Sebenarnya semua sudah siap tapi prinsip kami tidak mau gegabah, harus seleksi dan evaluasi,” tegas Suwarjana.
Untuk jumlahnya, ia mengatakan minimal 10 hingga 15 SD per kecamatan. Sedangkan untuk jenjang SMP, di beberapa SMP Negeri dan Swasta.
“Senin akan kami uji coba tatap muka baik sudah atau belum tervaksin,” tambahnya.
Selain itu, Suwarjana juga menjelaskan pihaknya menggelar lomba kesiapan dalam rangka Gebyar Hardiknas. Dimana hasil lomba ini bisa menjadi acuan apakah sekolah di bawah naungan Dikbud Kota Malang sudah siap jalani PTM atau belum.
“Dari perlombaan tersebut kami bisa menilai mana yang paling bagus kesiapannya, prokes, dan kebersihan. Jangan sampai ketika dipakai, bukannya kena Covid-19 tapi malah jadi sarang nyamuk,” terang Suwarjana.
Nantinya saat PTM berlangsung, ia menjelaskan akan ada aturan yang lebih ketat. “Tidak ada istirahat, kantin harus tutup, dan siswa harus diantar jemput. Pembelajaran pun maksimal pukul 12.00 WIB selesai,” paparnya. (mus/ed2)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED