Pemerintahan

Menko PMK RI Sebut BST Diperpanjang Hingga Desember 2020

Diterbitkan

-

Menko PMK RI Muhajir Efendi saat berbincang dengan masyarajat penerima BST. (gie)
Menko PMK RI Muhajir Efendi saat berbincang dengan masyarajat penerima BST. (gie)

Memontum Kota Malang – Dalam kunjungannya di Kantor Pos Kota Malang, meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos RI, pada Rabu (3/6/2020) siang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK) Republik Indonesia Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P, menyebut bahwa BST dari Kemensos RI diperpanjang hingga Desember 2020.

Tentunya kabar ini cukup mengembirakan bagi masyarakat penerima BST. Bagaimana tidak bantuan BST sebesar Rp 600 ribu perbulan harusnya berakhir Juni 2020, namun kini diperpanjang hingga Desember 2020. Namun BST yang semula sebesar Rp 600 ribu dalam masa perpanjang akan berkurang menjadi Rp 300 ribu. Pengurangan ini seiring geliat ekonomi setelah pemberlakuan new normal life.

” Penyaluran BST dari Kemensos audah mendekati 90 persen. Tinggal 10 persen yang proses pengirimannya sangat jauh/ remitbarea yang sulit dijangkau. Bagi daerah yang lokasinya yang sulit dijangkau akan diberikan 3 bulan sekaligus karena kasihan kalau kantor pos harus bolak balik menyalurkannya. Untuk di Kota Malang ini jumlahnya Rp 600 ribu perbulan. Tapi nanti, new normal jumlahnya dikurangi menjadi Rp. 300 ribu/ bulan. Tatapi waktunya diperpanjang sampai bulan Desember,” ujar Muhajir.

Kedatangan Muhajir untuk memastikan bahwa BST tersalurkan dengan baik. Bahkan Muhajir yang saat itu ditemani oleh Walikota Malang Drs H Sutiaji sempat ngobrol langsung kepada masyarakat penerima BST.

Advertisement

Kepala PT. Kantor Malang, Agung Janarjono menjelaskan, panyaluran BST melalui Kantor Pos Kota Malang berjalan lancar. Bahkan untuk Tahap 1 ini sudah mencapai 90 persen.

” Tidak ada kendali. Bahkan bagi warga penwrima BST yang tidak bisa datang ke kantor pos seperti lansia atau yang sedang sakit bantuannya diantar oleh petugas kantor pos ke rumahnya. Dari jumlah total 21.612 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk Kota Malang tinggal 10 persen yang belum. Sekitar 2000an yang belum tersalurkan. Mudah-mudahan secepatnya bisa tersalurkan,” ujar Agung. (gie/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas