Kota Malang

Kurangi Potensi Kebocoran Retribusi Parkir, DPRD Kota Malang Usulkan Pengurangan Juru Pungut

Diterbitkan

-

PARKIR: Salah satu kawasan parkir di Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Untuk mengurangi potensi kebocoran retribusi parkir, DPRD Kota Malang mengusulkan agar juru pungut di Kota Malang dapat dikurangi. Hal tersebut disampaikan, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin.

Usulan sendiri itu muncul, karena setelah dilakukan berbagai analisis. Menurutnya, jika terjadi kebocoran dalam penyetoran pendapatan parkir, tentunya dapat berdampak pada penerimaan daerah.

“Paling tidak, dengan mengurangi juru pungut, kita bisa mengurangi biaya penggajian dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kebocoran penyetoran retribusi parkir,” ujar Fathol, Senin (06/05/2024) tadi.

Kemudian, dikatakan jika dalam hearing yang sudah dilakukan bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Malang, Fathol mengaku agar setoran pendapatan parkir dapat dilakukan langsung oleh juru parkir (Jukir) ke rekening pemerintah daerah, tanpa melalui juru pungut. “Sehingga di sini, perlu adanya keberanian Dishub dalam rangka potensi parkir terpenuhi, sekaligus jukir terwadahi dan terakomodir aspirasinya,” tambahnya.

Advertisement

Baca juga :

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyampaikan bahwa salah satu cara untuk mengurangi kebocoran pendapatan retribusi parkir yakni dengan menggunakan sistem pembayaran non tunai. Bukan mengurangi juru pungut.

“Karena juru pungut kita adalah pegawai negeri, kalau mau dihapus siapa nanti yang memungutkan. Mungkin yang dimaksud adalah juru parkir. Kalau jukir mungkin bisa dikurangi tapi memang akan berpengaruh kepada persoalan sosial,” ujar Jaya-sapaannya.

Lebih lanjut, Jaya juga menyampaikan bahwa pembayaran non tunai saat ini sedang disiapkan. Apabila dilakukan penghapusan juru pungut itu menurutnya bukan lah solusi yang tepat, sebab juru pungut di Kota Malang sendiri hanya memiliki tujuh orang saja.

“Tujuh orang ini untuk mengawasi di 670 titik parkir yang ada. Belum lagi di tahun ini juga ada yang pensiun. Sehingga kami harapkan dengan menggunakan parkir non tunai nantinya bisa mengurangi personel jukir. Secara otomatis juru pungutnya mungkin juga akan berkurang,” imbuh Jaya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas