Pemerintahan

Kota Malang Zona Merah, Ibadah di Rumah Saja

Diterbitkan

-

Kota Malang Zona Merah, Ibadah di Rumah Saja

Memontum Kota Malang – Seruan itu disampaikan Walikota Malang Sutiaji dalam Rakor Bersama FKUB dan Tokoh Agama di Ruang Sidang Balaikota, Senin (30/3/2020). Rakor ini dihadiri oleh Walikota Malang Sutiaji, Wawali Sofyan Edi Jarwoko, Danrem 083/Baladhika Jaya Zainuddin, Dandim 0833 Malang Kota Tommy Anderson, Kapolresta Malang Kota Leonardus Simarmata, Ketua FKUB, MUI, tokoh agama dan perangkat daerah terkait.

Apa yang ditegaskan Walikota dan juga dicermati oleh Danrem Zainuddin, Kapolresta Leonardus Simarmata dan juga Dandim 0833 Kota Malang Tommy Anderson, karena masih adanya aktifitas jumatan dan aktifitas keagamaan yg menghadirkan jamaah yang itu rentan jadi pengungkit sebaran virus covid 19. Apa yang disampaikan walikota dan jajaran forkopimda, direspon positif oleh MUI Kota Malang serta Pimpinan NU dan Muhammadiyah Kota Malang.

“Kita akan sampaikan ke warga Muhammadiyah, selama kondisi (corona-red) untuk sholat jumat (dhuhur-red) di rumah masing masing, ” ujar DR Abdul Haris, Ketua PD Muhammadiyah Kota Malang.

KH Isroqun Najah (Gus Is) dari PC NU Kota Malang menambahkan perlu ada gerakan masif melalui kelurahan, pemuda dan tokoh agamanya. “Saya apresiasi sekarang masjid jami, ngaji itu sudah pake livestreaming,” ujar Gus Is.

Advertisement

Terkait mobilitas massa seperti mudik lebih awal, Pemkot Malang akan bersinergi dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang untuk melakukan kegiatan yang sama sehingga mobilitas orang terpantau.

“Selanjutnya berkaitan dengan imbauan kepada rt/rw untuk mendata orang. Nantinya mendata orang datang dari mana asalnya. Karena informasi terakhir justru daerah-daerah yang kemarin tidak ada PDP-nya, ODR nya masih zero, sekarang sudah fluktuatif PDP-nya. Karena banyak orang-orang yang dari luar sudah balik ke daerah, sehingga langsung signifikan kenaikannya,” ujar Pak Aji sapaan Walikota Malang.

Terkait berita kesembuhan pasien covid-19 di Kota Malang kemarin, Walikota Malang Sutiaji tetap mengimbau masyarakat Malang tetap waspada.

“Saya minta kepada masyarakat arti sembuh itu bukan berarti virus tidak bergerak. Jadi kita tetap alhamdulillah tapi perlu kita waspada kesembuhan itu adalah karena faktor bagaimana penanganan secara serius. Tapi ada tambahan positif itu tidak dari tracking yang sebelumnya. Artinya bahwa virus hidup masuk dari mana-mana,” ujarnya. Tambahan 1 pasien positif covid-19 ini berarti juga meningkatkan 100 ODP di Kota Malang.(*/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas