Kota Malang

Hadapi Potensi Megathrust, BPBD Kota Malang Siapkan Upaya Mitigasi

Diterbitkan

-

Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis bahwa Gempa Megathrust atau gempa dengan berkekuatan sangat besar, akan terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Diantaranya, seperti Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Pantai Selatan Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, Pantai Utara, Timur Sulawesi serta Pantai Utara Papua.

Meskipun Kota Malang tidak termasuk daerah yang disebutkan, namun Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kota Malang, Prayitno, memberikan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. “Kami lebih fokus pada mitigasi. Walaupun potensi Megathrust disebut BMKG, wilayah Kota Malang tidak secara khusus termasuk dalam zona yang disebutkan. Namun, kita tetap waspada, terutama dalam hal kesiapsiagaan, evakuasi, dan pengaturan titik berkumpul jika terjadi bencana,” jelas Prayitno, saat ditemui, Senin (19/08/2024) tadi.

Prayitno menambahkan, bahwa gempa tersebut akan terjadi di Kabupaten Malang, yakni di Pantai Selatan. Akan tetapi, dalam hal ini Kota Malang bersama dengan Kota Batu ditetapkan sebagai kluster bantuan bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Artinya, bertanggung jawab dalam memberikan dukungan logistik dan personel.

Baca juga :

Advertisement

“Kami sudah mulai memanage logistik yang ada, serta melatih personel yang ada di kecamatan tangguh dan kelurahan tangguh untuk siap menghadapi bencana. Termasuk juga melatih dalam manajemen posko, pertolongan pertama dan dapur umum,” tambahnya

Mengenai dampak langsung yang mungkin terjadi di Kota Malang, Prayitno merujuk pada catatan sejarah bahwa Kota Malang pernah mengalami gempa berskala besar pada tahun 1958 dan 1967, dengan intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) mencapai 8-9. Namun, Prayitno menekankan bahwa prediksi lebih lanjut terkait potensi gempa hanya bisa diberikan oleh BMKG.

“Sebagai langkah antisipasi, kami selalu menyarankan masyarakat untuk menyimpan dokumen penting dan perlengkapan darurat seperti kotak P3K. Ini adalah bagian dari SOP yang harus diikuti karena kita tidak bisa memprediksi kapan bencana akan terjadi,” tambahnya.

Diakhir, dalam hal ini Prayitno menekankan agar masyarakat tidak perlu khawatir, namun hanya tetap waspada saja. BPBD Kota Malang juga terus berupaya menjaga kesiapsiagaan dan berharap agar bencana tidak terjadi di wilayah Kota Malang. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas