Kota Malang

Gedung MCC, dari Wadahi Pelaku Ekraf Berkelanjutan hingga Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2023

Diterbitkan

-

TINJAU: Wali Kota Malang, Sutiaji, saat bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjauan Gedung MCC Kota Malang, Maret 2023 lalu. (ist)

Memontum Kota Malang – Di bawah kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, perkembangan pesat terjadi di Kota Malang. Tidak sebatas itu, sektor ekonomi kreatif yang menjadi salah satu prioritas dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pun diwadahi secara apik dengan memfasilitasi anak-anak kreatif melalui pendirian Gedung Malang Creative Center (MCC), yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Gedung berlantai delapan itu, saat ini telah memfasilitasi 17 sub sektor ekonomi kreatif (Ekraf). Tentunya, keberadaan ini telah dimanfaatkan dan dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Malang. Terlebih, usai dilakukan gelaran soft opening, berbagai macam kegiatan dari beberapa lembaga terus berjalan.

“Dengan adanya 17 subsektor yang berkumpul, maka ekosistem akan terbangun dengan baik. Sehingga, banyak yang memberikan apresiasi bahwa Kota Malang, itu luar biasa. Ini juga bukti nyata, karena hanya ada di Kota Malang dan belum ada di daerah lain,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, beberapa hari lalu.

Baca juga:

Advertisement
MCC: Nampak kemegahan bangunan Gedung MCC. (memontum.com/rsy)

Bahkan, sebanyak 42 persen dari Gedung MCC, disewakan atau dikomersialkan. Sedangkan lainnya, akan dimanfaatkan masyarakat secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Seperti, di Lantai II dan co working space yang telah disediakan.

“Kenapa dikomersialkan? Ya tentunya agar bagaimana nanti kedepannya Gedung MCC itu bisa menarik pengunjung dan tetap bisa dapat bertahan. Bahkan ke depan, brand-brand nasional bahkan internasional dan juga ada cinema, akan dicoba datangkan,” tambahnya.

Sementara untuk 17 sub sektor Ekraf yang sudah terfasilitasi, paparnya, terdiri dari bermacam-macam jenis inovasi. Mulai dari sub sektor aplikasi, kuliner, kriya, fotografi, fashion, arsitektur, dkv, televisi, radio, game, music, film, periklanan dan beberapa macam lainnya.

Selain itu, Gedung MCC juga akan menjadi tempat inkubasi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Malang. “Sejak soft launching, sudah ada sekitar 500 kegiatan bahkan bisa lebih berlangsung di Gedung MCC. Tentunya, setiap ada event apapun, juga akan selalu melibatkan pelaku UMKM. Sehingga, nantinya akan terus mendorong dan mendukung perekonomian. Terlebih, Kota Malang memiliki potensi yang luar biasa,” paparnya.

Wali Kota Sutiaji juga menyampaikan, bahwa keberadaan Gedung MCC tersebut lahir dari aspirasi bottom up, yang menunjukkan bahwa Kota Malang tidak hanya mengandalkan konsep top down, dalam melaksanakan pembangunan. Karenanya, keberadaan Gedung MCC menjadikan insan kreatif tentunya mempunyai rasa memiliki yang kuat, karena menjadikan Gedung MCC sebagai rumah.

Advertisement

“Kita membangun Gedung MCC ini dari rakyat dan untuk rakyat. Sehingga, ini bukan hanya milik Pemerintah Kota Malang, namun milik masyarakat bersama demi keberlangsungan perekonomian,” ucap Wali Kota Sutiaji.

Kemudian, dikatakannya jika siapapun yang ingin belajar mengenai ekonomi kreatif, tentunya bisa datang dan berkunjung ke Gedung MCC Kota Malang. Sebab, diyakini jika MCC tersebut didesain untuk mencetak para insan kreatif yang semakin berdaya.

“Kami menyiapkan MCC ini tentu bukan hanya untuk Kota Malang. Tetapi bertujuan untuk membangun system ekonomi kreatif yang baik. Pintu Gedung MCC akan terbuka untuk siapa saja, sebab dari Kota Malang untuk Indonesia dan dunia,” tuturnya.

Adanya Gedung MCC ini, lanjutnya, juga menghantarkan Kota Malang untuk meraih sebuah Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2023 untuk kategori Pusat Edukasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif dari sebuah stasiun TV nasional, pada (25/02/2023) lalu. Tentunya, itu juga karena Kota Malang sebagai pusat edukasi yang dikuatkan oleh eksistensi lebih dari 60 perguruan tinggi dengan beragam disiplin ilmu.

Advertisement

“Tidak heran jika Kota Malang ini menjadi jujugan untuk belajar dan tentunya ini membuat Kota Malang menjadi lumbung Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas. Ini potensi yang luar biasa dan akan menjadi kekuatan, bahkan juga terus dikuatkan untuk mengarah pada sektor ekonomi kreatif agar terus berjalan dan dapat mengurangi angka pengangguran terbuka,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu penulis buku Spektrum Kota Malang 2018-2023, Abdul Malik, menyampaikan jika aktivitas ekonomi kreatif di Gedung MCC tersebut wajib dilambari spirit budaya. Mengingat, ide desain dari arsitektur gedung tersebut adalah Candi Badut dan Topeng Malangan.

“Budaya yang menjadi urat nadi harus dieksplorasi oleh 17 sub sektor ekonomi kreatif. Dengan kolaborasi Ekraf dan budaya, tentunya melahirkan budaya kreatif. Bahkan, anak-anak milenial pun memiliki kecakapan yang luar biasa pada 17 sub sektor, sekaligus mengimplementasikan kekayaan budaya Nusantara yang adi luhung. Jika budaya kreatif berdenyut di sekujur Gedung MCC, maka MCC menjadi salah satu tonggak pencapaian Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko periode 2018-2023,” beber Abdul Malik di dalam tulisannya yang berjudul ‘Tak Ada Nasi Padang di MCC’. (hms/rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas