Pemerintahan
Fasilitasi Atlet Kota Malang, Pemkot Bidik Sport Center dan Sarpras Olah Raga
Memontum Kota Malang – Kota Malang bisa dibilang merupakan gudangnya atlet yang patut diperhitungkan prestasinya di setiap cabang olah raga (Cabor). Hanya saja, keberadaan sarana prasarana (Sarpras) olah raga di Kota Malang, dirasa masih belum cukup memadai.
Semisal Sport Center, disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji, pihaknya belum bisa menyediakan lahan untuk dilakukan pembangunan.
“Ketika saya berbincang dengan atlet di Kota Malang, rata-rata memang mengeluhkan Sarpras. Kalau membuat Sport Center, kita yang tidak punya lahan. Karena harus menyediakan sekitar 30 sampai 40 hektare baru bisa dibangun Sport Center dari Pemerintah Pusat,” terangnya seusai memberi hadiah hiburan kepada atlet asal Kota Malang yang mengikuti PON XX Papua, Selasa (26/10/2021).
Baca juga:
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
Selain Sport Center, pemilik kursi N1 itu mengaku, bahwa beberapa Cabor memang belum memadai Sarprasnya. “Contoh saja sepatu roda, itu kan masih minim. Namun, Insya Allah di tahun 2022 akan dibangun, sudah ada di dalamnya termasuk Alun-Alun Kedungkandang,” ujarnya
Selain itu, pihaknya juga mengaku belum memiliki area untuk olah raga panahan.
“Panahan juga belum punya sarprasnya. Sehingga harapan kedepan satu persatu pelan-pelan bisa dipenuhi. Karena Kota Malang ini gudangnya olahragawan yang punya prestasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, Edy Wahyono, mengatakan bahwa minimnya sarpras tidak membuat atlet Kota Malang menjadi pesimis.
“Karena memang faktanya di kota ini kalau mencari lahan sebesar 30 hektar untuk mendirikan Sport Center, itu tidak mungkin. Jadi bagaimana menyiasati hal tersebut. Sebenarnya kalau fasilitas olahraga di Kota Malang lengkap, tapi kan bukan milik Pemerintah Kota (Pemkot), dan kita harus sewa,” jelas Edy.
Langkah menyewa fasilitas olahraga milik swasta menjadi salah satu cara untuk terus mengasah kemampuan atlet Kota Malang. “Itu resiko, kalau kita mau latihan hanya mengandalkan kolam renang di sini ya tidak bisa juga kan. Idealnya memang harus ada Sport Center, tapi tidak semudah itu,” terangnya.
Di samping itu, untuk merespon kurangnya fasilitas olahraga yang dimiliki Pemkot Malang, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang (Disporapar), Ida Ayu Made Wahyuni, mengatakan sudah merencanakan pembangunan.
“Area sepatu roda tahun ini sudah akan dimulai pembangunannya. Lokasi di sebelah timur GOR Ken Arok, yang biasanya dipakai trek-trekan itu. Anggarannya Rp 800 juta dikerjakan tahun ini dan tahun depan,” bebernya.
Selain untuk cabor sepatu roda, dirinya juga telah menganggarkan penambahan fasilitas olahraga bulu tangkis. “Rencana tahun depan akan kita bangun lapangan bulu tangkis di eks Gedung Garuda. Kurang lebih menelan biaya Rp 2 miliar,” terang Ida. (hms/mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED