SEKITAR KITA
Kecamatan Sukun Miliki Emak-Emak Tangguh Untuk Mitigasi Bencana
Memontum Kota Malang – Mitigasi bencana terus dilakukan oleh Kecamatan Sukun, dengan makin menguatkan segala elemen yang pernah dibina oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Salah satunya, adalah Emak-Emak Tangguh yang terus diintensifkan guna pencegahan awal untuk meminimalisir resiko bencana.
“Kecamatan Sukun memang rawan bencana. Apalagi, bencana seperti tanah longsor. Karena banyak warga yang membangun di bantaran sungai,” ungkap Camat Sukun, Widi Wirawan, Sabtu (06/03).
Bahkan, tambahnya, dari pemetaan wilayah yang termasuk dalam kategori rawan longsor, berada di daerah aliran sungai.
Pihaknya, memasukkan empat wilayah atau titik, yakni di kelurahan. Antara lain Kelurahan Tanjungrejo, Sukun, Bandungrejosari dan Kelurahan Bandulan.
“Yang paling rawan longsor, ada empat kelurahan. Karena di sana, sungainya besar-besar dan bangunannya juga banyak di pinggir sungai,” tambah Widi.
Oleh karena itu, ujarnya, langkah mitigasi gencar dilakukan. Tidak hanya dari BPBD, tetapi juga melalui informasi dan komunikasi, serta relawan yang sudah menerima pembinaan.
“Relawan terdiri dari banyak elemen. Bahkan di Kecamatan Sukun, ada Emak-Emak Tangguh. Dimana mereka berperan dalam memberi informasi, membentuk kesiapsiagaan secara dini, dan membantu mengedukasi masyarakat,” urainya.
BACA JUGA: Banjir dan Longsor Duduki Posisi Puncak Sederet Peristiwa Januari 2021 di Malang
Bagi Widi, para relawan yang tergabung dalam Emak-Emak Tangguh itu, minimal bisa menyelamatkan diri sendiri dan membantu orang lain.
Selain itu, juga mampu menginformasikan secara positif dan benar berkaitan dengan kejadian serta langkah-langkah lebih dini yang harus diambil.
“Karena kalau hanya mengandalkan bantuan Pemerintah kan pasti butuh waktu. Lebih baik kita, masyarakat sendiri sudah tau istilahnya pertolongan pertama untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar itu seperti apa,” tambahnya.
Dirinya pun juga menekankan, bahwa kata tangguh yang dimaksud berarti minimal mampu menolong diri sendiri. Kedua, komunikasi informasi kepada saudara, teman, atau lingkungannya.
Ketiga, minimal para relawan juga bisa menjadi pionir. “Terutama informasi komunikasi,” tutupnya. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED