Politik
Ketua DPRD Terima Audiensi Disabilitas, Berharap Malang Ramah Difabel Bukan Sekedar Slogan
Memontum Kota Malang – Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, menerima kunjungan audiensi dari kelompok pemerhati disabilitas.
Giat yang berlangsung di Ruang Rapat Internal Gedung DPRD, Senin (01/03) siang ini, adalah bentuk kelanjutan Musrenbang tematik disabilitas.
“Jadi ini kelanjutan dari Musrenbang tematik. Mereka meminta untuk memperdalam dengan audiensi. Di audiensi ini, kami menerima usulan-usulan yang belum masuk akan kami realisasikan. Tapi tentu saja dengan melihat skema anggaran kita,” ujar Made
Made, seraya menambahkan bahwa teman-teman disabilitas mengusulkan secara keseluruhan bagaimana Kota Malang ramah difabel dan bukan hanya slogan.
Selain infrastruktur yang dapat diakses disabilitas, mereka juga berharap bisa mendapat lapangan pekerjaan disektor pemerintahan.
“Lalu ada juga masukan berkaitan dengan pendataan terorganisir untuk program rantang kasih dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Karena mereka diberi uang pun tidak akan bisa belanja, diberi bahan mentah tidak akan bisa masak. Sehingga kita berikan rantang kasih yang berupa makan 3 kali sehari,” beber Made.
Untuk selanjutnya, Made ingin mengundang paguyuban difabel masing-masing kecamatan di Kota Malang, untuk makin mendapat masukan guna wujudkan Kota Malang ramah disabilitas.
Bahkan, dirinya juga mengijinkan gedung DPRD untuk digunakan oleh teman-teman disabilitas jika ingin mengadakan kegiatan.
“Selanjutnya saya ingin bertemu dengan paguyuban difabel masing-masing kecamatan, sehingga saya dapat masukan juga dari mereka. Dan saya undang mereka untuk berkegiatan di Gedung DPRD, silahkan ini dimanfaatkan,” katanya.
BACA JUGA: Empat Komunitas Berkolaborasi Upayakan Disabilitas Mandiri
Disisi lain, Koordinator Tim Pemantau dan Monitoring Hasil Musrenbang Disabilitas, Siswinarsih, menyampaikan, bahwa ajakan audiensi ini memang inisiatif dari teman disabilitas.
Pasalnya selama pelaksanaan musrenbang disabilitas 3 tahun berturut-turut, pihaknya hanya dilibatkan pada perencanaan saja.
“Jadi setelah musrenbang tahun ini saya mengusulkan dibentuk tim pemantau untuk mengawal hasil-hasil musrenbang disabilitas. Ternyata usulan ini ditanggapi positif oleh ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Ketua DPRD,” jelasnya.
Menurutnya sebelum tim ini berjalan, ada baiknya mereka meminta pengarahan dan penguatan serta solusi dari Ketua DPRD Kota Malang.
“Karena mengingat tugas-tugas tim nanti memang cukup berat. Selain itu juga agar kami tidak salah melangkah,” tegasnya.
Rencananya tim ini akan melakukan pemantauan, mulai dari menginventarisir usulan sampai proses pembahasan di DPRD. (cw1/ed2)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED