SEKITAR KITA

Wali Kota Sutiaji : UMKM Malang Sudah Mengarah Digitalisasi

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan pasar rakyat di Kota Malang, sudah mengarah ke digitalisasi, demikian penuturan Wali Kota Malang, Sutiaji.

“Jadi artinya bahwa inklusi dan literasi harus berjalan seiring,” jelasnya.

Saat ini saja, berdasarkan penuturan Sutiaji sudah lebih dari 1000 UMKM yang masuk market place.

“Kalau masuk market place, sudah masuk pasar global, otomatis juga telah melalui jasa perbankan atau industri keuangan yang benar. Maka dari itu yang namanya inklusi, sambil nanti akan diiringi dengan literasi,” tambahnya.

Advertisement

Disamping melalui pembiayaan, Kota Malang juga memiliki program OJIR (Ojo Percoyo Rentenir) yang mengedukasi masyarakat untuk tidak meminjam modal atau utang ke rentenir.

“Apalagi saat ini kita dorong APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), sudah saya beri kebijakan mamin (Industri Makanan dan Minuman) di Kota Malang antara Rp 30-50 miliar akan diutamakan 50 persen dibelanjakan pada UMKM,” ungkapnya.

Sutiaji mengungkapkan bahwa dulu ketika belanja harus memiliki SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan). Namun saat ini sudah ada Jatim Belanja Online (BEJO).

“Artinya belanja dibawah Rp 50 juta sudah tanpa SIUP untuk memudahkan mereka. Sedang kami kurasi UMKM bagaimana manajemen produksinya supaya bisa bersaing secara global,” tandasnya.

Advertisement

Oleh karena berbagai upaya itu, OJK menganggap bahwa Wali Kota Sutiaji berhak menerima penghargaan Penggerak Program Inklusi Keuangan Tingkat Kabupaten/Kota. (cw1/ed2)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas