Pemerintahan

Wali Kota Malang Tekankan Empat Langkah Strategis Peningkatan Indeks Literasi

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, menghadiri talk show ‘Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2020’, Senin (28/12).

Bertajuk ‘Inovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Penguatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju’, kegiatan berlangsung di Universitas Islam Malang (Unisma) secara virtual.

Hadir dalam kegiatan itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammmad Syarif Bando, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, dan pegiat literasi, Djoko Saryono, yang juga menjadi narasumber.

Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam kesempatan itu menyampaikan empat hal yang perlu dikuatkan guna menumbuhkan tingkat literasi pada masyarakat Kota Malang.

Advertisement

Ke empat faktor itu, antara lain strategi bahan perpustakaan, peningkatan layanan, penguatan regulasi, dan alokasi anggaran.

“Dengan kemudahan akses bahan bacaan, kemudian layanan yang berintegrasi, cepat, dan efektif. Serta layanan perpustakaan yang menjangkau hingga ke tingkat kecil diharapkan mampu meningkatkan literasi dikalangan masyarakat Kota Malang,” kata Wali Kota.

Peningkatan layanan, ujar Sutiaji, antara lain seperti perpustakaan digital, pendaftaran anggota secara online, database anggota perpustakaan yang terintegrasi dengan data kependudukan Dispendukcapil.

Ada juga perpustakaan drive thru, layanan datang antarkan buku. Selain itu ada juga penambahan alokasi anggaran pengembangan perpustakaan.

Advertisement

“Tahun 2021, akan kami anggarkan sebesar Rp 250 juta diawal,” tambahnya.

Masih menurut Sutiaji, karena berkaitan dengan pemerintahan, maka apapun yang dilakukan harus ada penguatan dasar hukumnya.

“Harapannya, apapun yang kita kuatkan, seperti indeks literasi, ditargetkan di RPJMD sampai tahun 2023 literasi bisa lebih dari apa yang menjadi komitmen nasional,” ungkapnya.

Disi lain, dirinya juga turut mengajak semua pihak, menyepakati bahwa literasi yang dikuatkan adalah yang memiliki nilai manfaat bagi kehidupan.

Advertisement

“Saat ini, mohon maaf, di media sosial banyak komentar macam-macam sampai menyeleweng, karena kurangnya literasi. Kebijakan pemerintah dikritisi, namun kadang keliru. Hal itu juga, karena kurangnya literasi,” tegasnya. (cw1/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas