KREATIF MASYARAKAT
Bangkitkan Perfilman di Malang, Segera Produksi Film Layar Lebar Misteri Gunung Arjuno
Memontum Kota Malang – Membangkitkan perfilman di Malang Raya, Sinema Budaya Nusantara mengelar diskusi film pendek di RM Kartangera, Kamis (17/12/2020) siang.
Dalam diskusi ini mendorong penggarapan film-film pendek yang bisa diterima oleh masyarakat tidak hanya di Malang Raya saja namun juga dapat diterima di seluruh Indonesia.
Lembaga sosial Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) yang saat ini sedang menggarap film pendek berjudul ‘Koncoku Dulurku’ yang sudah memasuki proses pembuatan episode 4.
Produksi film digarap langsung oleh anak jalanan binaan mereka, mulai dari produser, sutradara, hingga kru film.
Film pendek ini mengambil tema sosial yang terjadi saat ini seperti imbas dari pandemi Covid-19 di kehidupan masyarakat.
Seperti halnya dalam episode 1 mengajarkan untuk saling berbagi. Dimana sosok gadis kecil yang diperankan oleh Vita, membelikan ponsel kepada temannya.
Dimana temannya itu tidak memiliki ponsel untuk belajar daring sehingga tidak bisa mengerjakan tugas dari sekolah.
Menghadirkan narasumber pegiat film nasional ternama. Mulai Ade Sabana (Senior Kaifang), Achmad Syaiful (DOP), Harry Soeharyadi (Sutradara).
Lalu, ada Budhi Wibawa (Dosen Perfilman IKJ), Kelvin Nugroho (Editor) hingga Yussy Poerwati (Pemeran Film Cut Nyak Dhien).
Ketua Umum JKJT, Agustinus Tedja Bawana mengatakan langkah ini untuk menyemangati anak jalanan. “Agar mereka tetap semangat dan produktif dalam berkarya, khususnya dalam dunia seni peran dan film,” ujar AG Tedja.
Pihaknya yang saat ini sedang menggeluti film pendek akan mengarah ke film layar lebar. “Saya tidak main-main, untuk menyemangati anak-anak yang nantinya akan didukung oleh artis-artis. Mewadahi semangat rekan-rekan dalam mengeluti seni peran,” ujar Tedja.
Pihaknya bertekad membangkitkan perfilman di Kota Malang. “Memunculkan karya-karya diawali dengan keberanian untuk Go Up. Melatih anak-anak untuk menekuni perfilman. Film pendek Koncoku Dulurku semua episodenya kita angkat dari kasus sosial di masyarakat di fase pandemi. Seperti mengangkat pendidikan dan dampak sosial. Nantinya harus ditangani secara profesional,” ujar Tedja.
Sementara itu sesepuh budayawan Kota Malang, Ki Jati Kusumo dalam waktu dekat pihaknya akan mengarap film layar lebar.
“Malang ini adalah fundamen start peradaban dunia. Kita sebut peradaban dunia karena di Malang ini banyak hal yang patut ditawarkan ke dunia. Skenario yang saat ini sedang kita garap adalah Misteris Gunung Arjuno. Target kita manusia di dunia ini jangan cepat mati sebelum datang ke wilayah Malang. Target kita layar lebar. Disini mas Ipunk sudah merapat dan mas Tedja mondorong semangat yang luar biasa,” ujar Ki Jati. (gie)
- Kota Malang2 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang3 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Hukum & Kriminal4 minggu
Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Kota Malang3 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Kota Malang3 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Kota Malang3 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Kota Malang2 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam