Kota Malang

Baru 70 Persen Sekolah Setuju Luring

Diterbitkan

-

Wali Kota Malang, Sutiaji, usai mengisi acara pelatihan di salah satu hotel di Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji, usai mengisi acara pelatihan di salah satu hotel di Kota Malang.

Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang belum berani menerapkan sepenuhnya sekolah-sekolah di Kota Malang, untuk melakukan aktifitas belajar mengajar dengan sistem luring. Terlebih, status Kota Malang yang masih dalam tanda warna oranye.

“Untuk sementara, hanya sekolah-sekolah yang di daerah zero penambahan covid saja, yang melakukan luring. Itu pun, mereka masih setengah-setengah. Karena, untuk bisa luring juga perlu izin orang tua murid,” terang Wali Kota Malang, Sutiaji, usai mengisi acara pelatihan di salah satu hotel di Kota Malang, Kamis (15/10) tadi.

Dirinya menambahkan, bahwa saat ini masih dilakukan tahap polling untuk dapat melakukan sekolah luring kembali. Berdasarkan dari data polling sementara, diperoleh hasil sekitar 70 persen wali murid, menjawab bersedia untuk dilakukan sekolah luring. Sedangkan 20 persen, bersedia melakukan luring dan daring. Dan untuk sisanya tidak setuju. “Kemarin sudah dilakukan polling di SMPN 8,” ujarnya.

Berdasarkan data polling dari SMPN 8 tersebut, kata Sutiaji, sudah dapat mewakili seluruh polling wali murid di sekolah yang lain. Karena, sudah bisa dilihat benar atau tidaknya. Sementara margin errornya, kan dua sampai lima persen. (mg1/sit)

Advertisement

 

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas