Pemerintahan
Pemkot Malang Segera Undang Pimpinan Ponpes, Terkait Pendanaan Protokol Kemenkes pada Santri
Langkah Awal Ponpes Bisa Ajukan Spray Disinfektan ke Gugus Tugas Covid-19
Memontum Kota Malang – Menjelang santri masuk ponpes, wali santri mulai resah. Pasalnya, ada pihak pengasuh ponpes (pondok pesantren) mewajibkan santri melakukan rapid tes mandiri. Sedangkan biaya rapid tes corona berkisar Rp 450.000. Sedangkan SWAB PCR berkisar Rp 1,5 juta – Rp 2 juta. Ini jelas memberatkan wali santri.
Sementara pihak ponpes belum dapat kepastian apakah ada bantuan dari Pemkot Malang atau Satgas Covid-19 Kota Malang. Sedangkan wali santri sejauh ini, ewuh pakewuh untuk bereaksi karena pendidikan ponpes mengajarkan sami’na wa atho’na (kami mendengar, kami taat) kepada ucapan ustad.
Salah seorang wali santri, Anita Yuli Rahmawati kepada memontum.com mengatakan, jika dirinya tidak bermaksud tidak taat pada instruksi ponpes tempat dua anaknya mondok selama ini. Tapi yang dia herankan adalah Pemkot Malang atau satgas covid19 Kota Malang, yang sejauh ini belum ada bantuan ke ponpes.
“Suami saya, sudah konfirmasi ke ustad dan ustadah di ponpes putra di Pakis Kabupaten Malang dan ponpes putri di Cemorokandang Kota Malang. Bahwa rapid tes santri biaya mandiri. Ponpes tidak ada kerjasama dengan klinik atau RS baik swasta atau pemerintah,” ujar Anita Yuli Rahmawati MPd, Sekretaris Aisiyah Kecamatan Blimbing Kota Malang ini.
Seorang ustadah narahubung sebuah ponpes putri di Cemorokandang Kota Malang, menyatakan kepada suami Anita Yuli Rahmawati, jika keputusan ini diambil demi kebaikan bersama. Namun karena tak ada bantuan dari pemerintah, maka rapid tesnya dibiaya wali santri.
Kabag Humas Pemkot Malang, Nurwidiyanto, saat dikonfirmasi menyatakan jika Pemkot Malang akan mengundang semua pimpinan ponpes.
“Pemkot akan mengundang pimpinan ponpes, demikian kemarin hasil pertemuan dengan dewan, menyikapi hasil pertemuan dewan dengan ponpes. Untuk sementara, sambil menunggu, pihak ponpes bisa ajukan spray disinfektan dulu,” ujar Pak Wid, panggilan Kabag Humas, Jumat (5/6/2020) pagi.
Sementara itu, mengacu pada protokol Kemenkes tindakan pencegahan covid-19 yang seharusnya dilakukan sebelum santri masuk asrama dan berkala setelah masuk asrama adalah :
1. Sterilisasi ponpes berkala, seminggu sekali
2. Pemeriksaan rapid tes setiap santri
3. Tindakan medis bagi santri yang reaktif rapid tes
4. Menyediakan lokasi karantina bagi santri yang reaktif rapid tes
5. Memberikan bantuan supleman/multivitamin ke setiap santri
6. Melakukan rapid tes berkala ke setiap santri
7. Memberikan bantuan handsanitizer ke setiap santri.
Ini sebagai langkah antisipasi agar ponpes tidak menjadi cluster penyebaran covid baru di Kota Malang. (yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED