Pendidikan

KMHE UM Tampilkan 80 Mobil Hemat Melesat Bersaing Jadi Yang Tercepat

Diterbitkan

-

Parade mobil hemat sebelum berlaga Rabu (25/9/2019). (rhd)

Memontum Kota Malang – Sekitar 80 tim dari 45 perguruan tinggi se-Indonesia bersaing menjadi yang tercepat dan terhemat dalam ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang digelar di Universitas Negeri Malang (UM), 24-28 September 2019.

Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Didin Wahidin, mengatakan, ajang KMHE menjadi wadah kreativitas mahasiswa dari seluruh Indonesia dalam merancang, membangun, menguji, dan mengkompetisikan mobil hemat energi yang aman dan ramah lingkungan.

Jajaran panitia KMHE menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Jajaran panitia KMHE menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

“KMHE juga bertujuan mendorong mahasiswa agar dapat berperan aktif dalam menjaga kesinambungan dan ketahanan energi nasional dengan teknologi kendaraan hemat energi yang mereka ciptakan,” serunya, saat membuka KMHE di depan Graha Rektorat UM, Selasa (24/9/2019).

Menurut Didin, KMHE tak hanya menjadi kontes balapan, tetapi juga menjadi ajang saling menimba ilmu diantara sesama peserta. Selain konsep pembelajaran, juga semangat juang dan kerjasama tim. Diharapkan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa semakin berkembang, sehingga Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain.

“KMHE dengan program mobil hemat energi menjadi cerminan dari kepedulian kita untuk hal-hal yang terkait dengan gejala-gejala yang mengancam kelestarian umat manusia. Bahwa ilmu bukan sekedar ilmu tapi menjadi ilmu yang bisa bermanfaat bagi umat manusia. Melalui kompetisi ini akan memunculkan keunggulan yang dapat disumbangkan ke bangsa dan negara,” tandasnya.

Advertisement

Sementara itu, Rektor UM, Prof Dr AH. Rofiuddin, MPd. mengaku bangga UM dipilih menjadi tuan rumah KMHE 2019. “Sebagai tuan rumah, kami sudah menyediakan berbagai fasilitas secara maksimal untuk kenyaman para peserta lomba, termasuk bekerjasama dengan masyarakat sekitar agar kegiatan KMHE bisa berjalan dengan lancar,” terangnya.

Menurutnya, kontes ini mengusung kampanye global kembali ke alam, melalui penggunaan sumber-sumber energi yang terbarukan. Indonesia sebagai negara bersumber daya alam tinggi sangat membutuhkan kontribusi dari semua elemen untuk mampu memanfaatkan sumber daya secara lebih bijaksana, serta menemukan solusi hemat energi.

“Tidak salah jika KMHE kali ini mengusung tema “Utas Awij untuk Alam” yang didasarkan pada bahasa khas Arek Malang dengan tujuan menyatukan jiwa untuk kembali melestarikan alam. Harapan besar diselenggarakan KMHE ini, untuk bisa menyatukan jiwa warga masyarakat demi kelestarian lingkungan melalui konsep kendaraan hemat energi,” ungkap Rektor yang menjabat dua periode ini.

Sementara itu, Ketua Panitia KMHE, Dr Yoto ST MPd, menyampaikan, KMHE tahun 2019 mengusung misi tersendiri. “Target jangka pendek dari kompetisi ini, menjadi tolok ukur atau acuan bagi mahasiswa untuk melanjutkan ke kompetisi sejenis di tingkat Internasional. Sedangkan target jangka panjang dari kompetisi ini, putra-putri Indonesia mampu mendesain dan membuat sendiri kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan,” tandasnya.

Advertisement

Vice President External Relations PT Shell Indonesia, Rhea Sianipar, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam KMHE 2019. Pasalnya, kontes ini selaras dengan misi Shell, untuk mengembangkan sumber energi.

“Dengan kolaborasi seperti ini, secara bersama mendapatkan solusi baru dalam mendapatkan energi. Shellco Marathon untuk mengembangkan prestasi mahasiswa dalam bidang sumber daya.

Salah satunya seperti prestasi UPI dan ITS, telah mengharumkan nama Indonesia di level internasional. Harapannya tahun ini, ada lagi perguruan tinggi yang kembali membawa generasi bangsa ke level internasional,” tandasnya. (adn/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas